Thursday, December 27, 2007

Yogurt X kefir

Yogurt merupakan salah satu produk fermentasi susu yang telah banyak dikonsumsi secara luas dan menjadi bintang pada industri olahan susu. Selain cocok bagi orang yang alergi laktosa, yogurt juga memiliki rasa segar sekaligus menyehatkan.

Jika ditelusuri lagi, sebetulnya yogurt memiliki 'saudara kembar' yang tak kalah hebatnya, yaitu Kefir. Di Indonesia, nama kefir tidak sepopuler yogurt. Padahal seperti halnya yogurt, kefir merupakan salah satu minuman susu fermentasi yang tertua, sebab sudah dikenal dan diminum sejak beribu-ribu tahun lalu.
Diperkirakan kefir berasal dari puncak-puncak bersalju di perbatasan Asia dan Eropa, yakni dari pegunungan Kaukasus di sebelah tenggara Rusia. Sampai sekarang pun negara penghasil kefir terbanyak adalah Rusia, lalu menyusul Eropa Barat dan Amerika Serikat. Lalu, apakah sebetulnya kefir itu?

Kefir merupakan biji tumbuhan yang besarnya seukuran biji gandum. Menurut para ahli mikrobiologi, biji kefir terdiri dari kumpulan berbagai jenis mikroba yang cukup banyak yang hidup bersama-sama dan saling mempengaruhi. Mikroba tersebut di antranya ialah akteri penghasil asam laktat Lactobacillus kefiranofaciens, Lactobacillus paracasei, Lactobacillus kefir, Lactococcus lactis, bakteri penghasil asam cuka Acetobacter serta ragi Torula, Saccharomyces cerevisiae dan Candida kefir. Tak ketinggalan pula dua bakteri Yogurt L. Bulgaricus dan S. Thermophilus meskipun dalam jumlah relatif sedikit.
Biji istimewa ini memiliki julukan the champagne of cultured milk ini memiliki keunggulan yang sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh, seperti:
Sebagai probiotik yang dapat menekan pertumbuhan bakteri penyebab penyakit saluran pencernaan.
Dapat mencegah pertumbuhan bakteri patogen yang masuk ke tubuh sehingga dapat mencegah diare yang disebabkan bakteri patogen.
Mampu mencegah infeksi saluran urine, mengurangi risiko timbulnya kanker atau tumor pada saluran pencernaan dan organ lain, menurunkan kadar kolesterol darah, mengurangi risiko penyakit jantung koroner serta membantu merangsang terbentuknya sistem imun pada tubuh.
Sangat membantu bagi penderita lactose intolerance dalam mengkonsumsi susu, serta memperlancar buang air besar.

Melihat banyaknya manfaat yang ada pada kefir, bisa diramalkan bahwa beberapa tahun ke depan kefir akan menyusul popularitas yogurt. Kemungkinan, dulunya yogurt juga memiliki nasib yang sama seperti kefir. Tetapi seiring dengan kemajuan jaman dan semakin pedulinya kita pada kesehatan, kelak kefir dan yoghurt akan dapat hidup berdampingan memberi kontribusi bagi kesehatan manusia.







Re: Kefir, Apakah Setangguh Yogurt?
Tulisan soal Kefir
Beberapa waktu lalu saya membaca kumpulan tulisan yang berhubungan dengan kencing manis di Surat Pembaca di antaranya soal ''pace, pare dan kefir'' oleh Bp Sumardi, "kasiat kefir bening" Bp Barjo Wiyoto, "pengobatan terapi kencing manis" Bp Arief Yuniardi. Semua tulisan adalah pengalaman kesembuhan.
Tetapi banyak yang bertanya apa sih kefir itu? Di negara maju ada beberapa sebutan tentang kefir di antaranya kipe, kefi atau kaufur. Sebagian ahli mengatakan sebagai minuman ajaib yang punya kemampuan menyembuhkan berbagai penyakit.
Ahli lainnya mengatakan kefir memiliki kemampuan menormalkan fungsi syaraf, sebagai zat pembangun tubuh dan meningkatkan daya tahan tubuh, melancarkan metabolisme dan mengganti sel-sel yang rusak atau mati. Beberapa ahli penelitinya antara lain Foster, Pederson(1971), Gilmor dan Rowe(1981), Kosikowski(1982). Untuk Indonesia adalah Prof AG Winarno(1985).
Pertanyaan, kefir yang mana yang baik dikonsumsi. Untuk menjawabnya kita harus mengenal jenis kefir. Di dunia dikenal ada 2 jenis kefir, yaitu kefir yang dibuat dengan susu murni atau lemak tinggi. Lainnya kefir yang dibuat dengan susu nonfat atau lemaknya telah dihilangkan.
Jadi kefir yang baik dikonsumsi untuk penderita kencing manis, darah tinggi, asam urat tentu saja kefir nonlemak atau disebut kefir bening. Penderita penyakit tersebut atau penyakit yang harus menghindar kolesterol harus berfikir jika akan mengkonsumsi kefir yang dibuat dari susu murni sebab berlemak tinggi.
Untuk menambah wawasan saya sengaja minta penjelasan salah satu ahli kefir di Indonesia. Beliau mengatakan untuk memperoleh kefir yang baik tidak sesederhana yang dibayangkan yaitu fermentasi, tapi suatu proses yang cukup rumit.
Untuk fermentasi yang baik diperlukan suhu di bawah 16 derajat Celcius, seleksi kefir grains maupun bakteri lactobacillus caucasus, lactobacillus acidopilus ,maupun lactobacillus bulgarius. Timbul dalam benak saya ternyata tidak mudah untuk membuat kefir yang baik dan bermanfaat.


Apakah kefir sama dengan Yogurt atau Yakult ?

Kefir berbeda denga yogurt ataupun yakult. Perbedaannya terletak pada bahan yang dipakai untuk mem fermentasi kannya.
Yogurt adalah susu yang difermentasi dengan 2 jenis bakteri yaitu Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermopillus.
Yakult adalah susu yang difermentasi oleh jenis bakteri Lactobacillus casei jenis Shirota.
Kefir adalah susu yang difermentasi dengan Kefir Grains yang terdiri dari berbagai jenis bakteri asam laktat dan ragi.
Kefir Grains, itu seperti apa ?

Kefir Grains merupakan simbiiosa dari berbagai macam bakteri dan ragi, warnanya putih, lembut, agak elastis karena mengandung polisakarida serta mengandung berbagai jenis mikroba yang sering disebut mikroflora yaitu : 18 jenis lactobacillus, 8 jenis streptococci, 14 jenis ragi dan 2 jenis acetobacter.
Apakah Kefir itu minuman biasa atau obat ?

Sejak awal mula, Kefir dibuat di negara asalnya yaitu di pegunungan Kaukasus Rusia, telah dikonsumsi lebih dari 1400 tahun dan turun temurun dari generasi ke generasi dan diperoleh manffat kesehatan dengan konsumsi Kefir. Bahkan sejak tahun 1973, pemerintahan Rusia telah menggolongkan Kefir ke dalam makanan/minuman utama (sembako). Juga dibuat peraturan penggunaan kefir sebagai terapi di rumah sakit dan sanatorium khususnya untuk penderita TBC dan sakit paru-paru. Jadi secara umum dapat dikatakan Kefir merupakan minuman kesehatan atau minuman probiotic.
Selain untuk pengobatan TBC dan paru-paru, apakah kefir bisa mengobati penyakit lainnya ?

Karena Kefir di Rusia digunakan sebagai terapi di rumah sakit, para ahli dari berbagai negara maju lainnya mencoba mempelajari dan meneliti tentang Kefir. Berbagai studi ilmiah dilakukan terutama oleh negara-negara Eropa seperti Polandia, Norwegia, Jerman dan juga California, Amerika.
Hasil riset menunjukkan bahwa Kefir benar-benar mengandung kadar nutrisi yang sangat bagus untuk membantu penyembuhan berbagai jenis penyakit.
Manfaat apa sajakah yang terdapat dalam Kefir ?

Kefir mengandung mineral dan asam amino, yang berfungsi membantu proses penyembuhan dan meningkatkan daya tahan tubuh.
Proteinnya mudah dicerna khususnya asam amino triptophan yang banyak terdapat dalam kefir, memiliki efek menenangkan syaraf.
Kalsium dan magnesium membantu kesehatan syaraf dan membantu menenangkan sistem syaraf sehingga baik untuk menghilangkan stress dan depresi.
Fosfor dalam kefir berguna untuk membantu mencerna karbohidrat, lemak, protein, pertumbuhan sel serta perawatan sel dan penghasil energi.
Biotin yang terdapat dalam kefir berfungsi untuk pembentukan Vitamin B lainnya seperti Vitamin B1, Vitamin B12, Vitamin K seperti asam folat, asam panthotenat yang berfungsi untuk menjaga kesehatan ginjal, sistem syaraf, menghaluskan kulit dan memperpanjang usia.
Kefir mudah dicerna sehingga membantu membersihkan usus halus dan mnyeimbangkan bakteri menguntungkan dalam pencernaan, menyumbang bakteri dan ragi yang menguntungkan, vitamin, mineral dan protein lengkap.
Kefir membantu sistem kekbalan tubuh dan telah digunakan sebagai terapi penyembuhan pasien yang menderita AIDS, sindrom kelelahan kronis, herpes dan kanker.
Efek penenangnya pada sistem syaraf telah banyak membantu mereka yang mengalami sulit tidur (imsomnia), depresi dan ADHD (Attention Deficit Hyperactive Disorder).
Apakah Kefir cocok untuk ibu hamil dan menyusui ?

Sangat dianjurkan mengingat ibu hamil membutuhkan sejumlah nutrisi yang digunakan untuk pertumbuhan janin dalam rahim. Sedangkan untuk ibu yang menyusui harus ada asupan gizi yang memadai agar pertumbuhan bayi sehat dan kuat. Dalam kefir terkandung zat-zat gizi seperti protein, lemak, vitamin, mineral dan zat gizi lainnya yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan dan meningkatkan imunitas (daya tahan) tubuh, dianjurkan untuk pertumbuhan anak.
Untuk orang yang menderita sakit maag, dapatkah mengkonsumsi Kefir ?

Dalam keadaan perut kosong, pH asam lambung berkisar antara 3 - 3.5 . Karena keasaman ini kebanyakan bakteri yang terdapat dalam lambung terbunuh, tetapi ada beberapa macam bakteri, seperti Lactobacillus dan Streptococcus yang terkenal dapat bertahan dalam keasaman tinggi, mampu bertahan sebesar seratus sampai seribu unit/mg dalam isi lambung.
Ketika makanan masuk ke dalam lambung, asam dalam lambung diencerkan sehingga bakteri dalam makanan dan dalam lambung dapat tumbuh kembali. Tetapi dalam proses pencernaan dan pH menurun, sebagian besar bakteri terbunuh dan hanya bakteri dapat mentoleransi asam yang dapat bertahan. Mengingat kandungan kefir teridir dari simbiosis bakteri lactococcus dan streptococcus yang tahan terhadap asam, sehingga dapat dipakai menambah atau menggantikan bakteri yang terbunuh tersebut untuk menetralisir asam kambung dan membantu pencernaan.
Apakah Kefir mengandung bahan pengawet dan tahan berapa lama untuk disimpan ?

Kefir tidak mengandung dan tidak membutuhkan bahan pengawet, mengingat kefir mengandung asam yang berfungsi sebagai pengawet. Kefir dapat disimpan dalam jangka waktu yang cukup lama meskipun sebagian zat zat tertentu akan berkurang setelah disimpan 2 bulan. Namun kefir tetap mempertahankan sebagian besar zat yang diperlukan sebagai minuman probiotik.
Adakah kriteria tertentu untuk mengetahui bahwa seseorang membutuhkan produk Magic Traditional Kefir ?

Semua orang butuh sehat. Terutama orang yang terpapar zat zat toksik yang dapat mempengaruhi kesehatan, antara lain:
Perokok aktif atau pasif.
Orang yang terkena asap polusi yang dikeluarkan kendaraan, pabrik atau asap dari pembakaran sampah dan lain-lain.
Orang yang bekerja di gedung ber-AC, berkarpet dan tertutup.
Orang yang menggunakan cat, perekat, bensin, insektisida, herbisida dalam pekerjaannya.
Orang yang mengalami masalah pernafasan atau sinusitis.
Orang yang menderita sakit persendian, sakit otot atau reumatik.
Orang yang alergi makanan, sehingga menimbulkan reaksi alergi kulit.
Orang yang sering menelan obat untuk mengurangi rasa sakit atau obat-obatan kimia, karena fungsi Magic Traditional Kefir adalah untuk detoksifikasi racun dari dalam tubuh
Orang yang sering minum alkohol.
Orang yang sering mengkonsumsi daging (sate, gule, rawon steak,dll), terutama daging yang dibakar.
Orang yang sering stress, depresi dalam mengerjakan pekerjaannya.
Orang yang sering kena flu, infeksi ringan atau gangguan pada penglihatan.
Bagaimana mempersiapkan kefir agar enak untuk dikonsumsi ?

Rasa Kefir sebelum ditambah bahan perasa lain agak asam (pH 3.6 - 4.6). Sebagian besar konsumen mengeluh karena rasa asamnya. Apbila kefir dikemas dengan tambahan rasa manis seperti gula, madu, syrup atau pemanis yang mengandung kadar sukrosa/glukosa/galaktosa, maka gugus gula tersebut akan diurai oleh bakteri dan ragi kefir sehingga kadar alkohol meningkat.
Dianjurkan penambahan rasa diberikan pada saat akan dikonsumsi, anda juga dapat mengolahnya kembali menjadi menu keluarga seperti menjadikan jus buah, membuat pizza, membuat acar atau asinan sayuran, membuat mentega, meningkatkan alkohol dengan menambah gula dan dikonsumsi 2 -3 hari setelahnya, dsb

[+/-] Mau Baca Selengkapnya...

Bikin Yoghurt yuuuk…

Bikin yoghurt yuk..
Tante Lotta baru dapet artikel cara bikin yoghurt..
tapi sih belom tante cobain..:D

Tadi siang tante baru beli biang-yoghurtnya di spm (superkampret).
Bibit yogurt bisa menyisihkan beberapa sendok dari yogurt komersial yg mengandung
bakteri Lactobacillus acidophillus dan/atau Lactobacillus bulgaricus.

buat tante yang lagi mencoba diyet neh..
katanya sih yoghurt ini bagus buat di-mam pagi-pagi..
jangan takut sama rasanya.
kan kita bisa campurin sebagai bumbu salad atau dicampur buah dan madu untuk manisnya,…hehehehhee..

begini nih caranya :

Yoghurt

Misalnya mau buat 500 ml yogurt

Bahan :
- 65 gr susu bubuk
- 450 ml air hangat (dari termos)
- 1 - 2 sendok biang yogurt

Cara :
- larutkan susu bubuk dengan air hangat,
- kalo sudah suam2 kuku, masukkan biang yogurt, pindahkan ke botol or toples.
- tutup tempatnya rapat2 jangan dibuka-buka. diamkan dalam suhu ruang kira-kira
4 jam setelahnya akan terbentuk gumpalan2. Memang lebih kental kalo susu bubuknya pake dancow
- diamkan sampai 24 jam pada suhu ruang, kalo mau dikonsumsi dingin masukkan dalam lemari es…..

Catatan :
1. Hati hati dengan suhu ya, kalo terlalu panas, bakteri yogurtnya langsung mati, bisa gagal deh…
2. Alat2 yang dipake harus bersih / steril, usahakan sendok pengaduknya terbuat dari plastik atau kayu
3. Jangan banyak bicara. Misalnya tertawa, ngobrol, apalagi bersin. Bakteri dari mulut kita bisa
mencemari calon yogurt. Dan bersihkan tangan dan peralatan dg baik sebelum digunakan. ada juga yang menyalakan lilin dalam proses ini.
4. supaya gumpalannya rata, ngaduk biangnya juga harus rata.
5. biasanya 8 jam yogurt siap disantap. fermentasi selama 24 jam pada suhu ruang akan menghasilkan rasa asem yang uenaaak(katanya….heheheheee…:D)

nah,
tante lotta mau coba neh besok.
nanti kalo dah jadi tante laporin deh ya disini.
atau kalo ada yang udah coba duluan, kabarin tante yaaaa….:D
2 Comments »



Comment by lottacorner — August 3, 2006 @ 8:21 am

[+/-] Mau Baca Selengkapnya...

Tuesday, December 25, 2007

Peternak Sapi Dilatih Manajemen

ENREKANG — Ratusan peternak sapi yang ada di kabupaten Enerkang, dilatih tentang manajemen pengolahan susu sapi perah, yang menghadirkan Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (P2HP) dari Jakarta, Ir Agus Amran, selaku pemateri.Dalam kesempatan itu, para peternak khususnya peternak sapi perah diminta untuk lebih kreatif dalam mengolah susu perahnya menjuadi bahan yang bernilai jual tinggi.

Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian Enrekang, drh Junwar mengatakan bahwa melalui pelatihan ini, diharapkan susu perah yang dihasilkan para peternak selama ini, tidak hanya diolah menjadi dangke, tapi bisa menghasilkan produk lain yang tercipta dengan bahan dasar susu.

“Jadi petani diharapkan sudah mampu membuat produk di luar dangke, misalnya susu pasteurisasi, permen dan susu azam,” ujar Junwar, kemarin.

Jika ini sudah mampu diterapkan peternak katanya, maka secara otomatis kemajuan sektor peternakan juga akan lebih baik. Pelatihan ini berlangsung dua hari dan dilanjutkan dengan praktik lapangan. (k4)

[+/-] Mau Baca Selengkapnya...

Disnak Jateng Genjot Swasembada Susu

Sabtu, 17 Nopember 2007 SEMARANG
Suara MerdekaLine


UNGARAN - Dinas Peternakan (Disnak) Jateng akan terus menggenjot peningkatan produksi susu sapi perah di provinsi ini. Hal ini untuk mewujudkan Jateng sebagai daerah swasembada susu. Demikian disampaikan Kepala Disnak Provinsi Ir Kusmaningsih MP di Ungaran, baru-baru ini. ''Jateng belum swasembada susu, tahun 2008 ini pekerjaan utama yang harus dilakukan, yakni peningkatan produksi susu,'' kata Kusmaningsih.

Saat ini pihaknya tengah mengupayakan sebagai fasilitator dengan lembaga perbankan untuk membantu para peternak sapi perah. Disnak juga melakukan pembinaan secara berkelanjutan. Menurut dia, satu ekor sapi perah idealnya menghasilkan 15 liter susu per hari. ''Tapi di lapangan kenyataannya ada yang hanya delapan liter susu per hari. Ini yang harus ditingkatkan,'' tutur dia didampingi Kasi Evaluasi dan Pelaporan Disnak Ir Titien Sri Rahayu.

Salah satu daerah yang disebut menjadi tolok ukur peternakan sapi perah adalah Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang agar dapat dicontoh daerah lainnya.Meski belum swasembada susu, Jateng merupakan daerah yang kaya akan daging ternak besar. Untuk populasi kambing, provinsi ini menempati peringkat pertama terbanyak se-Indonesia yaitu 2,9 juta ekor. Adapun domba sejumlah 1,9 juta ekor.

Lebih lanjut Kusmaningsih menuturkan, pada 2008 pihaknya tetap konsen pada pengembangan sapi dan kambing untuk menghadapi swasembada daging 2010. Program Revitalisasi Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan tetap akan digalakkan. Sebab pihak Disnak ingin populasi sapi potong dan kambing terus meningkat. (H14-16)

[+/-] Mau Baca Selengkapnya...

Tahun 2010, Sapi Perah Ditargetkan 40 Ribu Ekor

http://www.d-infokom-jatim.go.id/news.php?id=8207
Rabu, 9 Agustus 2006 13:51:56

“Ke depan, Disnak bekerjasama dengan para stakeholder dan KUD akan mengoptimalkan jumlah sapi perah dengan cara impor, seleksi pada bibit sapi dan pengurangan penjualan sapi ke luar pulau. cara ini sangat efektif untuk percepatan pertumbuhan sapi perah,” kata Kepala Dinas Peternakan Propinsi Jatim, Sigit Hanggoro drh di sela-sela Seminar Pengembangan Persusuan Jatim Menuju Masyarakat Sehat, Cerdas, Berkualitas di Hotel Inna Simpang Surabaya, Rabu (9/8).
Jika kebutuhan akan susu bagi masyarakat Jatim tidak bisa dipenuhi, maka susu-susu impor akan masuk ke daerah dan hal ini bisa menyebabkan produksi susu lokal kurang diminati oleh masyarakat.
Menurutnya, saat ini kualitas sapi perah mengalami penurunan. Hal ini bisa dilihat dari jumlah susu yang dihasilkan, dimana satu ekor hanya menghasilkan 9-11 liter/hari padahal idealnya setiap ekor sapi bisa menghasilkan 15-18 liter/hari. Oleh karena itu, pihaknya akan melakukan perbaikan pada bibit sapi, pakan dan juga penyakit, agar kualitas sapi bisa ditingkatkan.
Jika kualitas dan jumlah susu bisa terpenuhi, maka susu yang beredar di masyarakat adalah benar-benar susu murni dan dapat dimanfaatkan secara optimal. “Saat ini susu yang beredar di pasaran sudah banyak ditambah dengan bahan-bahan yang bisa mengurangi manfaat susu,” katanya.
Pada tahun 2006, program Dinas Peternakan dalam mengembangkan persusuan di Jatim adalah melakukan gerakan minum susu, pengamanan penyakit, promosi susu, lomba tempat penampungan susu, pelatihan SDM, serta penambahan sapi perah impor.
Perlu diketahui, tahun 2005 produksi susu oleh KUD tertinggi berasal dari Kabupaten Malang mencapai 72 juta kg disusul Kabupaten Pasuruan 51 juta kg, Tulungangung 18 juta kg, dan Kediri 10 juta kg. Produksi susu di Jatim ini diserap oleh beberapa perusahaan susu di antaranya PT Nestle Indonesia 530 ton, PKIS Sekar Tanjung 70 ton, IPS Jakarta 50 ton, dan Greenfield 30 ton. Khusus untuk PT Nestle Indonesia, pihaknya telah memberi toleransi penerimaan susu dari 530 ton/hari menjadi 600 ton/hari. *(ie

[+/-] Mau Baca Selengkapnya...

HARGA SUSU SAPI DI BANYUMAS MASIH RENDAH

http://promojateng-bikk.com/berita.php?id=1770
;20 Nov 2007

Banyumas, 20/11 (ANTARA) - Harga jual susu sapi dari peternak sapi perah di Kabupaten Banyumas masih rendah yakni sebesar Rp1.750,00 per liter, padahal harga tersebut dapat dinaikkan jika wilayah ini memiliki industri pengolahan susu (IPS)
"Selama ini kami menyetorkan susu tersebut kepada IPS di luar daerah seperti Sari Husada Yogyakarta," kata Manajer Koperasi Peternak Sapi Perah Satria (Pesat) Bambang Sutikno di Purwokerto, Selasa.
Ia mengatakan, susu tersebut dijual ke pabrik dengan harga Rp2.200,00/liter dan selisih harga sebesar Rp450,00 itu sebagian digunakan untuk ongkos pengiriman.
Jika Banyumas memiliki IPS sendiri, kata dia, biaya pengiriman susu yang biasa dikeluarkan dapat disubsidikan untuk kesejahteraan peternak.
Ia mengatakan, selain itu produk susu peternak bisa diolah sendiri dan dijual dalam bentuk susu siap minum maupun yoghurt.
Menurut dia, setiap hari koperasi menampung 2.000 liter hingga 2.500 liter susu dari sekitar 600 sapi produktif.
"Di Banyumas terdapat sekitar 1.500 ekor sapi perah namun yang masih produktif sekitar 600 ekor yang tersebar di Kecamatan Cilongok, Karanglewas, Pekuncen, Baturaden, dan Sumbang," katanya.
Untuk mewujudkan adanya sarana IPS, kata dia, koperasi telah mengajukan proposal kepada Dinas Peternakan dan Perikanan Banyumas sekitar bulan September lalu.
Berkaitan dengan masalah tersebut, Kepala Bidang Pengembangan Usaha Ternak Disnakkan Banyumas, Suryadewi AM mengatakan, proposal dari Koperasi Pesat sudah diterima dan masih dalam pengkajian.
Dia mengakui keberadaan IPS atau sarana pasteurisasi dapat memberi keuntungan tersendiri bagi peternak sapi perah karena harga susunya dapat dinaikkan.
Selain itu, kata dia, sarana tersebut juga menyediakan lapangan kerja baru.
(U.PK-SMT/C/S011/S011) 20-11-2007 13:14:31

[+/-] Mau Baca Selengkapnya...

Kunjungan Kerja Menteri Pertanian Ke Italia


Menteri Pertanian RI, Dr. Anton Apriyantono, melakukan kunjungan kerja ke Italia dari tanggal 17 – 20 Nopember 2007. Kunjungan Mentan ini dalam rangka menghadiri dan menyampaikan pidato pada Konferensi FAO ke 34 yang berlangsung dari tanggal 17 – 24 Nopember 2007 di Kantor Pusat FAO di Roma.


Trieste

Sebelum menghadiri sidang Konferensi FAO, Mentan mengadakan kunjungan ke pelabuhan petikemas dan pergudangan kopi, pabrik pembuatan minyak olive, dan pembuatan Keju di Kota Trieste, Utara Italia.
...

Setelah menyaksikan proses pensortiran kopi yang dilakukan semuanya secara komputerisasi yang dikelola Pacorini Silocaf S.r.l. dan meninjau beberapa fasilitas pergudangan serta makan siang atas undangan otoritas pelabuhan Trieste, Mentan melakukan kunjungan ke pabrik pembuatan minyak olive yang prosesnya bebas zat aditif serta peternakan sapi perah dan pembuatan keju.

Khusus di peternakan sapi perah dan pabrik pembuatan keju, mentan sangat terkesan dengan etos kerja petani yang dikunjungi, karena dengan jumlah 150 ekor sapi ditambah pabrik keju hanya dikerjakan oleh 3 orang saja. Sementara di pabrik minyak olive menteri terkesan karena proses pembuatan minyaknya yang hanya mengandalkan pengendapan secara alami selama 40 hari, sehingga minyak yang dihasilkan masih banyak kandungan senyawa mikro (anti oksidan) yang sehat bagi tubuh manusia.

Kunjungan ke Trieste diakhiri dengan makan bersama atas undangan Asosiasi Pengusaha Kopi Trieste.




from:http://www.indonesianembassy.it/home/berita/news014-07.htm

[+/-] Mau Baca Selengkapnya...

Kalbar Siap Kembangkan Sapi Perah Tropis

Pontianak Post;Sabtu, 7 Juli 2007

Pontianak,- Sejak beberapa pekan terakhir, masyarakat Indonensia dibuat resah dengan meroketnya harga jual susu. Jika sudah begini, balita menjadi kelompok yang amat dirugikan. Di masa tumbuh kembangnya, kuantitas pasokan nutrisi serta vitamin yang diperoleh dari susu terancam berkurang. Faktor apa yang menjadi penyebabnya?

Laporan Pringgo-Pontianak

SEJUMLAH kalangan menilai bahwa kenaikan harga susu formula bagi balita ini lebih disebabkan oleh berkurangnya produksi susu dunia. Hingga saat ini 70 persen kebutuhan susu Indonesia masih dipasok dari Australia dan New Zealand. Sementara produksi susu dalam negeri hanya mampu menutupi 30 persen dari sisa kebutuhan yang ada.

Akibat tingginya ketergantungan terhadap susu impor tersebut, lambat laun segala sesuatunya terasa menjadi sulit. Persoalan mulai muncul manakala pasokan susu dari luar mulai menurun. Informasi yang berkembang menyebutkan bahwa saat ini telah terjadi musim panas berkepanjangan di Austalia dan New Zealand.

Akibat iklim yang kurang bersahabat, produksi susu pun mengalami penurunan yang cukup tajam. Ini terjadi karena ketersediaan pakan hijau bagi ternak sapi perah telah berkurang. Sejumlah ahli belum bisa meramalkan kapan berakhirnya kondisi buruk ini. Menyikapi tingginya harga jual susu, sejumlah kalangan berupaya memberikan solusi.

Beberapa jalan keluar yang ditawarkan antara lain menggalakkan gerakan penggunaan ASI (Air Susu Ibu), mengganti mengkonsumsi susu sapi dengan susu kambing atau susu kedelai, mengembangkan sapi perah tropik dan lain sebagainya. Khusus untuk penawaran yang terakhir ini, sekarang pemerintah tengah melakukan upaya pengembangan.

Seperti diungkapkan Kepala Dinas Kehewanan dan Peternakan Kalbar, drh H Abdul Manaf Mustafa, saat ini pemerintah tengah mencoba untuk mengembangkan sapi perah tropis. Sapi perah jenis ini merupakan hasil perkawinan silang, antara sapi perah unggul dari Belanda dengan sapi perah unggul dari India. "Jenis sapi tropis ini diyakini sebagai solusi yang tepat dalam mengatasi ketergantungan impor susu," terangnya.

Tujuan dari mengkawinsilangkan kedua jenis sapi perahan ini tak lain adalah untuk memperoleh jenis sapi unggul yang mampu hidup di daerah tropis, seperti alam Indonesia, khususnya Kalbar. Secara genetika, sapi perah unggul asal Belanda memiliki kelebihan dalam memproduksi susu berkualitas tinggi. Tapi sayang, sapi jenis ini hanya mampu memproduksi susu dalam jumlah banyak di daerah dingin. Sementara sapi perah asal India memiliki sifar kebalikannya.

Kendati pengembangbiakan sapi perah tropis ini memerlukan waktu yang cukup panjang, namun Manaf berkeyakinan bahwa suatu saat nanti Indonesia pasti akan memiliki sapi perah unggul jenis baru. Dan Kalbar akan siap menjadi daerah pengembangbiakannya. (**)

[+/-] Mau Baca Selengkapnya...

Dampak Kenaikan Harga Susu Kemasan

06 Juli 2007, 18:12:11, Laporan Iping Supingah
suarasurabaya.net| Harga susu sapi segar di tingkat peternak di Kabupaten Malang, Jatim mulai merangkak naik, mengikuti kenaikan harga susu kemasan yang beredar di pasaran saat ini.

ELIKA, satu diantara peternak susu sapi perah, pada Antara di Malang, Jumat (06/07), mengemukakan, kenaikan harga susu kemasan yang terjadi saat ini membawa berkah tersendiri bagi peternak sapi perah.

"Harga susu segar naik sejak awal Juli lalu. Kenaikannya mencapai Rp500 per-liternya. Harga sebelum ada kenaikan Rp2.500 kini menjadi Rp3.000 per-liternya," ujarnya.

Menurut dia, dari 10 ekor sapi perah yang dimilikinya saat ini dapat menghasilkan susu segar sebanyak 141 liter perharinya. Proses pengambilan susu segar dilakukan sehari dua kali, yaitu pada pagi hari dan sore hari.

Susu segar yang dihasilkan dari peternakannya disetorkan ke pengepul, dalam hal ini disetorkan pada KUD Sumber Makmur Ngatang, Kabupaten Malang.

SYAKUR KULLU Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kab. Malang mengemukakan, pihaknya menyambut baik kenaikan harga susu segar di tingkat petani.

Namun, pihaknya berharap, produsen bisa menerima seluruh susu yang dihasilkan oleh pertani, terutama dari Kab. Malang.

"Kenaikan harga susu tidak sama, tergantung dari kualitas susu yang dihasilkan peternak. Semakin baik kualitasnya, semakin tinggi harga jualnya," paparnya.

Menurut dia, kenaikan harga susu segar membawa dampak positif bagi peternak. Pasalnya, harga susu kemasan di pasaran juga terus merangkat naik, sehingga peternak akan mendapatkan keuntungan lebih dibanding dengan harga jual sebelumnya.

"Sebetulnya, kalau dibandingkan dengan harga susu kemasan di pasaran, kenaikan susu segar masih kurang. Harga ideal untuk susu segar saat ini adalah kisaran Rp3.500 per liternya," ucapnya.

Produksi susu segar untuk Kabupaten Malang mencapai 220 ton per-hari. Susu tersebut dihasilkan oleh beberapa koperasi di bawah naungan Diskoperindag dan dari petani susu di luar koperasi.

Sentra peternak sapi perah di Kab. Malang berada di daerah Ngantang, Pujon, Dau, dan Turen. Koperasi di daerah tersebut juga sudah memproses susu segar menjadi susu siap minum dengan sistem pasteurisasi yang saat ini menjadi konsumsi masyarakat Malang Raya.(ipg/ipg)

Teks Foto:
- Harga susu segar ikut naik, untungkan peternak susu sapi perah.
Foto: Dok. suarasurabaya.net

[+/-] Mau Baca Selengkapnya...

Sisi Lain Kenaikan Susu

Lebih mengerikan lagi, setelah ikut dalam barisan susu yang dicari pun tak kunjung juga. Kalau pun ada harganya bisa selangit.

Ironis memang. Betapa tidak. Negara yang punya segalanya, tetapi kekurangan banyak hal. Kita punya laut amat luas, tapi isi laut yang melimpah tidak membuat nelayan kita kaya. Pengais jala tetap saja dalam wajah lamanya. Yaitu miskin dan tak berdaya.

Hamparan hutan luas tak membuat binatang ternak beranak pinak. Malah mati kelaparan akibat huntanya gundul. Tentunya, banjir tak terelakan lagi.

Belum lagi, kita memang mempunya banyak kawah gunungg merapi, tetapi karena ulah lalim manusia. Penyangga bumi itu beralih fungsi menjadi malapetaka. Letusan lahar dingin daln lapa panas tak bisa dihindari lagi.

Bumi pertiwi ini juga punya banyak kandungan minyak tanah. Tetapi, benda ini juga bisa kapan saja menghilang dari pasar. Dan kalaupun ada, harganya bisa selangit. Rakyat kecil sering nanar dan kehabisan daya mencari energi ini.

Sebutan Negeri agraris pula tak bisa menyediakan beras untuk rakyatnya. Hingga harus di impor beras dari beberapa negara yang dulu belajar pertanian dari kita, seperti Thailand dan Vietnam.

Padahal Nenek moyang kita mewariskan tradisi mulia tersebut. Lantas kenapa harus meminta belas kasihan dari bangsa lain?

Tak hanya berhenti disini saja, bumi pertiwi ini juga punya banyak kandungan minyak tanah. Tetapi, benda ini juga bisa kapan saja menghilang dari pasar.

Kenaikan Susu Meresahkan Warga
Kenaikan harga susu, khususnya susu bayi formula terjadi di beberapa pasar dan toko swalayan di sejumlah daerah. Di Jakarta, sejumlah pedagang mengaku tidak mengetahui pasti penyebab kenaikan harga susu. Namun, diperkirakan kenaikan harga susu ini akan terus berlanjut secara bertahap.

Hal senada diungkapkan Ketua Gabungan Asosiasi Pengusaha Makanan dan Minuman Thomas Dharmawan. Thomas memperkirakan kenaikan harga susu ini akan terus terjadi hingga 2008. Menurut Thomas, kenaikan susu tersebut dipicu oleh menurunnya produksi susu di luar negeri. Padahal, 70 persen kebutuhan susu dalam negeri berasal dari impor.

Kenaikan harga susu juga terjadi di Surabaya, Jawa Timur. Merambatnya harga susu membuat orangtua resah karena kenaikan tidak hanya pada susu impor, tapi juga susu lokal. Susu impor bermerek yang paling murah saat ini sekitar Rp 150 ribu per 900 gram dari sebelumnya sekitar Rp 115 ribu.(www.metritvnews.com, 29/06)

Air Tajin Jadi Pilihan
Melonjaknya harga susu membuat masyarakat berputar otak. Seperti yang dilakukan oleh ibu-ibu di Panceng, Gresik, Jawa Timur, dengan mencampur susu untuk anaknya dengan air beras yang baru saja dimasak atau air tajin. Memberi minum balita dengan air tajin memang telah menjadi kebiasaan warga setempat sejak lama.

Namun, kebiasaan lama itu baru kembali dilakoni Mawartik sejak sepekan terakhir. Setiap kali usai memasak nasi, warga Panceng ini selalu mengambil air tajin untuk kemudian dicampur dengan susu anaknya. Komposisinya, seperempat botol susu dicampur dengan tiga perempat air tajin. Langkah tersebut diakui wanita ini sangat membantu menghemat pengeluaran keluarga, khususnya untuk membeli susu sang anak.

Menyoal kenaikan susu itu, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu justru menyatakan kenaikan harga susu yang terjadi saat ini masih tergolong normal.

Lain halnya dengan Fahmi Idris, Menteri Perindustrian Fahmi Idris sebelumnya mengatakan masalah itu bukan wewenangnya. Seharusnya pertanyaan mengenai kenaikan harga susu serta kebijakan apa yang harus diambil lebih tepat ditujukan ke Menteri Pertanian dan Menteri Perdagangan.

Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu juga enggan memberikan penjelasan. Dia ingin mengetahui secara pastu permasalahnnya. "Tentunya produsen dan distributor yang mengetahui soal ini," kata Mari Elka. (www.liputan6.com)

Kendati kenaikanya tak begitu tingggi hanya 10 persen. Tetap saja dapat meresahkan wong cilik. Seperti yang diuratakan Ardiansyah Parman, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri "Tidak ada alasan itu (menaikkan harga hingga lebih 10 persen). Karena mereka harus memperhitungkan daya beli masyarakat. Kalau terlalu tinggi dan tidak terserap masyarakat produsen akan rugi," ujarnya.

Seperti diberitakan, Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia memperkirakan harga susu bakal naik maksimal 15 persen hingga akhir tahun ini. Hal ini terjadi jika pemerintah tidak mengantisipasi dampak kekeringan di Australia, negara asal impor bahan baku susu Indonesia (Koran Tempo, 3/7).

Ketua Umum Industri Pengolahan Susu (IPS) Abdullah Sabana juga memastikan kenaikan harga susu dan produk turunannya tidak akan lebih dari 10 persen. "Sebab stok ada di pasar hingga tahun depan. Dengan efisiensi, kami dapat meredam kenaikan harga bahan baku ini, sehingga kenaikan tak lebih dari 10 persen," katanya.

Faktor utama lainnya, kata Abdullah, adalah pergantian musim di Australia sehingga sangat kondusif untuk menurunkan harga bahan baku susu. "Menjelang akhir tahun kemungkinan besar harga bahan baku akan turun, di Australia mulai akan turun hujan," ujarnya.

Kalaupun ada lonjakan harga bahan baku yang sangat tinggi ke depan, dia memastikan, hal itu tidak langsung berdampak pada kenaikan harga susu. Sebab, porsi harga bahan baku terhadap biaya produksi bervariasi dan tidak besar dibandingkan faktor lainnya. "Biaya yang timbul tidak hanya dari susu, tapi dari pengemasan, energi, ongkos produksi di pabrik, upah karyawan, dan sebagainya," kata Abdullah.

Deputi Menteri Koordinator Perekonomian Bidang Kelautan dan Perikanan Bayu Krisnamurthi mengatakan, pemerintah akan melakukan pemberian susu melalui program pos pelayanan terpadu (posyandu). "Khususnya pemberian susu dan makanan tambahan bagi bayi di bawah tiga tahun (6 bulan-3 tahun) kepada masyarakat berpendapatan rendah," katanya. Pengeluaran masyarakat untuk susu, kata dia, hanya 0,5 persen atau lebih rendah dari pengeluaran untuk minyak goreng.

Di tempat terpisah Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari mengatakan, pihaknya kemungkinan akan melakukan operasi pasar susu. Saat ini, kata dia, jajarannya sedang mempertimbangkan mekanisme yang akan dipilih.

Operasi pasar, kata Siti, merupakan salah satu opsi yang kemungkinan akan dipilih untuk mengatasi tingginya harga susu. Dia mengaku juga sedang mempertimbangkan membuat program susu murah untuk rakyat. Fokusnya adalah pada anak balita. "Tapi masih saya pikirkan," katanya (Tempo,04/07)

Sisi Lain Kenaikan Susu
Di lain pihak, kenaikan harga susu dapat menggairahkan para peternak sapi perah di sentra produksi susu murni di Indonesia karena mereka bisa mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga jual komoditas andalannya itu.

"Kenaikan harga susu murni memang sudah saatnya setelah selama 12 tahun stagnan. Para peternak sapi perah saat ini bisa menikmati kenaikan rata-rata Rp700 per liter susu. Yah sesekali mereka merasakan keuntungan," kata Ketua Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) Deddi Setiadi di Bandung, Selasa.

Ia menyebutkan harga susu saat ini berkisar Rp3.500 hingga Rp3.900 per liternya. Padahal harga biasanya berkisar Rp2.800 hingga Rp3.600 per liter susu di tingkat koperasi.

Deddi menyebutkan, kenaikan yang terjadi saat ini, bagi para petani sebenarnya belum mencapai angka "break event point" (BEP) dari biaya per liter susu sapi bila dihitung dari biaya pakan, obat-obatan dan upah kerja.

"Tidak fair jika pemerintah minta menekan harga susu dari peternak tanpa ada upaya untuk meningkatkan pendapatan mereka, sedangkan di lain pihak impor susu terus dilakukan," katanya.

Ia menyebutkan, kenaikan harga susu yang terjadi saat ini merupakan kesempatan `langka` bagi para peternak sapi untuk mendapat keuntungan atau minimal menambah modal kerja bagi mereka. (Antara, 03/07)

Sejatinya, kenaikan harga susu tak selamanya dapat mengecewakan warga. Malahan bisa bermakna bahagia. Betapa tidak, semula para peternak hanya bisa menjual susu perahnya kepada para tengkulak dengan harga minim.

Kini, dengan melejitnya harga susu dapat mengahairahkan para pengembala. Tentunya, prodak dalam negeri menjadi tumpual masyarakat. Yang selama ini tersisihkan. Hingga tak dikenal lagi. Akibat derasnya arus modernitas dan gaya hidup gelamor.
Dengan demikian, sudah saatnya warga negara beserta pemerintah mencintai hasil karya anak bangsa. Bukan malam memperburuk kondisinya. Yakni dengan mengkonsumsi susu buatan luar negeri. Semoga.[Ibn Ghifarie]

Cag Rampes, Pojok Sekre Kere, 05/07;23.23 wib

* Ibn Ghifarie, Mahasiswa Studi Agama-Agama Fakultas Filsafat dan Teologi Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati (SGD) Bandung dan aktivis LPIK (Lembaga Pengkajian Ilmu ke-Islaman) Bandung.

[+/-] Mau Baca Selengkapnya...

Prioritaskan Pertanian dan Peternakan

ENREKANG — Tahun 2005, pemerintah Enrekang telah menyusun sebuah Rencana Strategi (Renstra) khusus pada sektor pertanian dan peternakan.
Ini merupakan realisasi kerjasama pembangunan antara Pemerintah Kabupaten Enrekang dengan Sanbe Sulawesi Frienship Centre.

Kerja sama tersebut berisi pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan pengembangan komoditi pertanian. Realisasinya antara lain pemagangangan tujuh orang pegawai bidang pertanian di Enrekang ke Jepang. Mereka akan mengikuti pelatihan di sana.

Untuk pengembangan komoditi, akhir tahun lalu telah terealisasi bantuan sapi perah sebanyak 24 ekor. Tahun ini direncanakan menyusul sebanyak 10 ekor sapi perah. Sebagai pendukung, pemerintah telah membangun pusat pelatihan peternakan di Desa Buntu Barana.

Dalam program kerjasama NMCP Belanda, telah dibangun pula sekolah menengah kejuruan (SMK) pertanian di desa Mampu, Kecamatan Anggeraja. Sekolah ini dilengkapi dengan fasilitas laboratorium dan green house. Sekolah ini mulai menerima siswa tahun ajaran 2004/2005 bersadarkan MOU antara Direktur Pendidikan Menengah Kejuruan dengan Bupati Enrekang.

Selain itu, juga telah dilaksanakan pembangunan terminal agribisnis di Desa Sumillan Kecamatan Alla, yang terdiri antara lain satu unit grosir sayuran. Menurut La Tinro, Pemkab Enrekang juga telah mempersiapkan lahan pembangunan miniatur percontohan komoditas unggulan hasil pertanian dan perkebunan Kabupaten Enrekang. Diharapkan tahun ini, pembangunannya sudah rampung. “Berkat lancarnya kegiatan pembangunan di sektor pertanian, Enrekang berhasil meraih Juara K2P3 tingkat pusat, suatu penghargaan di sektor pertanian tahun 2004 lalu,” ujar La Tinro.

Meski lebih memprioritaskan sektor pertanian dan peternakan, lanjut La Tinro, bukan berarti melupakan sektor lain. Ibarat kereta api, katanya, semua gerbong harus digerakkan seperti kehutanan, pertambangan, perindustrian, perdagangan, pemuda, dan olahraga serta sektor keagaman.

Di sektor pertambangan dan energi, misalnya, telah direalisasikan kerjasama BPPT pada tahun 2004 dalam bentuk pengadaan 100 unit pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Desa Pattondo Salu, Desa Salo Dua dan Desa Ranga.

Tahun 2005 ini akan direalisasikan pembangunan pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) sebesar Rp1 miliar.
Sumber : (sap)

[+/-] Mau Baca Selengkapnya...

Monday, December 10, 2007

BUDIDAYA TERNAK SAPI PERAH

TTG BUDIDAYA PETERNAKAN

BUDIDAYA TERNAK SAPI PERAH
( Bos sp. )

1. SEJARAH SINGKAT

Sapi adalah hewan ternak terpenting sebagai sumber daging, susu, tenaga kerja dan kebutuhan lainnya. Sapi menghasilkan sekitar 50% (45-55%) kebutuhan daging di dunia, 95% kebutuhan susu dan 85% kebutuhan kulit. Sapi berasal dari famili Bovidae. seperti halnya bison, banteng, kerbau (Bubalus), kerbau Afrika (Syncherus), dan anoa.

Domestikasi sapi mulai dilakukan sekitar 400 tahun SM. Sapi diperkirakan berasal dari Asia Tengah, kemudian menyebar ke Eropa, Afrika dan seluruh wilayah Asia. Menjelang akhir abad ke-19, sapi Ongole dari India dimasukkan ke pulau Sumba dan sejak saat itu pulau tersebut dijadikan tempat pembiakan sapi Ongole murni.

Pada tahun 1957 telah dilakukan perbaikan mutu genetik sapi Madura dengan jalan menyilangkannya dengan sapi Red Deen. Persilangan lain yaitu antara sapi lokal (peranakan Ongole) dengan sapi perah Frisian Holstein di Grati guna diperoleh sapi perah jenis baru yang sesuai dengan iklim dan kondisi di Indonesia.

2. SENTRA PERIKANAN

Sentra peternakan sapi di dunia ada di negara Eropa (Skotlandia, Inggris, Denmark, Perancis, Switzerland, Belanda), Italia, Amerika, Australia, Afrika dan Asia (India dan Pakistan). Sapi Friesian Holstein misalnya, terkenal dengan produksi susunya yang tinggi (+ 6350 kg/th), dengan persentase lemak susu sekitar 3-7%. Namun demikian sapi-sapi perah tersebut ada yang mampu berproduksi hingga mencapai 25.000 kg susu/tahun, apabila digunakan bibit unggul, diberi pakan yang sesuai dengan kebutuhan ternak, lingkungan yang mendukung dan menerapkan budidaya dengan manajemen yang baik. Saat ini produksi susu di dunia mencapai 385 juta m2/ton/th, khususnya pada zone yang beriklim sedang. Produksi susu sapi di PSPB masih kurang dari 10 liter/hari dan jauh dari standar normalnya 12 liter/hari (rata-ratanya hanya 5-8 liter/hari).

3. JENIS

Secara garis besar, bangsa-bangsa sapi (Bos) yang terdapat di dunia ada dua, yaitu (1) kelompok yang berasal dari sapi Zebu (Bos indicus) atau jenis sapi yang berpunuk, yang berasal dan tersebar di daerah tropis serta (2) kelompok dari Bos primigenius, yang tersebar di daerah sub tropis atau lebih dikenal dengan Bos Taurus.

Jenis sapi perah yang unggul dan paling banyak dipelihara adalah sapi Shorhorn (dari Inggris), Friesian Holstein (dari Belanda), Yersey (dari selat Channel antara Inggris dan Perancis), Brown Swiss (dari Switzerland), Red Danish (dari Denmark) dan Droughtmaster (dari Australia). Hasil survei di PSPB Cibinong menunjukkan bahwa jenis sapi perah yang paling cocok dan menguntungkan untuk dibudidayakan di Indonesia adalah Frisien Holstein.

4. MANFAAT

Peternakan sapi menghasilkan daging sebagai sumber protein, susu, kulit yang dimanfaatkan untuk industri dan pupuk kandang sebagai salah satu sumber organik lahan pertanian.

5. PERSYARATAN LOKASI

Lokasi yang ideal untuk membangun kandang adalah daerah yang letaknya cukup jauh dari pemukiman penduduk tetapi mudah dicapai oleh kendaraan. Kandang harus terpisah dari rumah tinggal dengan jarak minimal 10 meter dan sinar matahari harus dapat menembus pelataran kandang serta dekat dengan lahan pertanian. Pembuatannya dapat dilakukan secara berkelompok di tengah sawah atau ladang.

6. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA

6.1. Penyiapan Sarana dan Peralatan

Kandang dapat dibuat dalam bentuk ganda atau tunggal, tergantung dari jumlah sapi yang dimiliki. Pada kandang tipe tunggal, penempatan sapi dilakukan pada satu baris atau satu jajaran, sementara kandang yang bertipe ganda penempatannya dilakukan pada dua jajaran yang saling berhadapan atau saling bertolak belakang. Diantara kedua jajaran tersebut biasanya dibuat jalur untuk jalan.

Pembuatan kandang untuk tujuan penggemukan (kereman) biasanya berbentuk tunggal apabila kapasitas ternak yang dipelihara hanya sedikit. Namun, apabila kegiatan penggemukan sapi ditujukan untuk komersial, ukuran kandang harus lebih luas dan lebih besar sehingga dapat menampung jumlah sapi yang lebih banyak. Lantai kandang harus diusahakan tetap bersih guna mencegah timbulnya berbagai penyakit. Lantai terbuat dari tanah padat atau semen, dan mudah dibersihkan dari kotoran sapi. Lantai tanah dialasi dengan jerami kering sebagai alas kandang yang hangat.

Seluruh bagian kandang dan peralatan yang pernah dipakai harus disuci hamakan terlebih dahulu dengan desinfektan, seperti creolin, lysol, dan bahan-bahan lainnya. Ukuran kandang yang dibuat untuk seekor sapi jantan dewasa adalah 1,5x2 m atau 2,5x2 m, sedangkan untuk sapi betina dewasa adalah 1,8x2 m dan untuk anak sapi cukup 1,5x1 m per ekor, dengan tinggi atas + 2-2,5 m dari tanah. Temperatur di sekitar kandang 25-40 derajat C (rata-rata 33 derajat C) dan
kelembaban 75%. Lokasi pemeliharaan dapat dilakukan pada dataran rendah (100-500 m) hingga dataran tinggi (> 500 m).

6.2. Pembibitan

Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh bibit sapi perah betina dewasa adalah:

  1. produksi susu tinggi,
  2. umur 3,5-4,5 tahun dan sudah pernah beranak,
  3. berasal dari induk dan pejantan yang mempunyai keturunan produksi susu tinggi,
  4. bentuk tubuhnya seperti baji,
  5. matanya bercahaya, punggung lurus, bentuk kepala baik, jarak kaki depan atau kaki belakang cukup lebar serta kaki kuat,
  6. ambing cukup besar, pertautan pada tubuh cukup baik, apabila diraba lunak, kulit halus, vena susu banyak, panjang dan berkelok-kelok, puting susu tidak lebih dari 4, terletak dalam segi empat yang simetris dan tidak terlalu pendek,
  7. tubuh sehat dan bukan sebagai pembawa penyakit menular, dan
  8. tiap tahun beranak.

Sementara calon induk yang baik antara lain:

  1. berasal dari induk yang menghasilkan air susu tinggi,
  2. kepala dan leher sedikit panjang, pundak tajam, badan cukup panjang, punggung dan pinggul rata, dada dalam dan pinggul lebar,
  3. jarak antara kedua kaki belakang dan kedua kaki depan cukup lebar,
  4. pertumbuhan ambing dan puting baik,
  5. jumlah puting tidak lebih dari 4 dan letaknya simetris, serta
  6. sehat dan tidak cacat.

Pejantan yang baik harus memenuhi kriteria sebagai berikut:

  1. umur sekitar 4-5 tahun,
  2. memiliki kesuburan tinggi,
  3. daya menurunkan sifat produksi yang tinggi kepada anak-anaknya,
  4. berasal dari induk dan pejantan yang baik,
  5. besar badannya sesuai dengan umur, kuat, dan mempunyai sifat-sifat pejantan yang baik,
  6. kepala lebar, leher besar, pinggang lebar, punggung kuat,
  7. muka sedikit panjang, pundak sedikit tajam dan lebar,
  8. paha rata dan cukup terpisah,
  9. dada lebar dan jarak antara tulang rusuknya cukup lebar,
  10. badan panjang, dada dalam, lingkar dada dan lingkar perut besar, serta
  11. sehat, bebas dari penyakit menular dan tidak menurunkan cacat pada keturunannya.

Prosedur:

  1. Pemilihan Bibit dan Calon Induk
    Untuk mengejar produktivitas ternak yang tinggi, diperlukan perbaikan lingkungan hidup dan peningkatan mutu genetik ternak yang bersangkutan. Bibit yang baru datang harus dikarantina untuk penularan penyakit. Kemudian bibit diberi minum air yang dicampur garam dapur, ditempatkan dalam kandang yang bersih dan ditimbang serta dicatat penampilannya.
  2. Perawatan Bibit dan Calon Induk
    Seluruh sapi perah dara yang belum menunjukkan tanda-tanda birahi atau belum bunting setelah suatu periode tertentu, harus disisihkan. Jika sapi yang disisihkan tersebut telah menghasilkan susu, sapi diseleksi kembali berdasarkan produksi susunya, kecenderungan terkena radang ambing dan temperamennya.
  3. Sistim Pemuliabiakan
    Seringkali sapi perah dara dikawinkan dengan pejantan pedaging untuk mengurangi risiko kesulitan lahir dan baru setelah menghasilkan anak satu dikawinkan dengan pejantan sapi perah pilihan. Bibit harus diberi kesempatan untuk bergerak aktif paling tidak 2 jam setiap hari.

6.3. Pemeliharaan

  1. Sanitasi dan Tindakan Preventif
    Pada pemeliharaan secara intensif sapi-sapi dikandangkan sehingga peternak mudah mengawasinya, sementara pemeliharaan secara ekstensif pengawasannya sulit dilakukan karena sapi-sapi yang dipelihara dibiarkan hidup bebas. Sapi perah yang dipelihara dalam naungan (ruangan) memiliki konsepsi produksi yang lebih tinggi (19%) dan produksi susunya 11% lebih banyak daripada tanpa naungan. Bibit yang sakit segera diobati karena dan bibit yang menjelang beranak dikering kandangkan selama 1-2 bulan.
  2. Perawatan Ternak
    Ternak dimandikan 2 hari sekali. Seluruh sapi induk dimandikan setiap hari setelah kandang dibersihkan dan sebelum pemerahan susu. Kandang harus dibersihkan setiap hari, kotoran kandang ditempatkan pada penampungan khusus sehingga dapat diolah menjadi pupuk. Setelah kandang dibersihkan, sebaiknya lantainya diberi tilam sebagai alas lantai yang umumnya terbuat dari jerami atau sisa-sisa pakan hijauan (seminggu sekali tilam tersebut harus dibongkar). Penimbangan dilakukan sejak sapi pedet hingga usia dewasa. Sapi pedet ditimbang seminggu sekali sementara sapi dewasa ditimbang setiap bulan atau 3 bulan sekali. Sapi yang baru disapih ditimbang sebulan sekali. Sapi dewasa dapat ditimbang dengan melakukan taksiran pengukuran berdasarkan lingkar dan lebar dada, panjang badan dan tinggi pundak.
  3. Pemberian Pakan
    Pemberian pakan pada sapi dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu:
    1. sistem penggembalaan (pasture fattening)
    2. kereman (dry lot fattening)
    3. kombinasi cara pertama dan kedua.
      Pakan yang diberikan berupa hijauan dan konsentrat. Hijauan yang berupa jerami padi, pucuk daun tebu, lamtoro, alfalfa, rumput gajah, rumput benggala atau rumput raja. Hijauan diberikan siang hari setelah pemerahan sebanyak 30-50 kg/ekor/hari. Pakan berupa rumput bagi sapi dewasa
      umumnya diberikan sebanyak 10% dari bobot badan (BB) dan pakan tambahan sebanyak 1-2% dari BB. Sapi yang sedang menyusui (laktasi) memerlukan makanan tambahan sebesar 25% hijauan dan konsentrat dalam ransumnya. Hijauan yang berupa rumput segar sebaiknya ditambah dengan jenis kacang-kacangan (legum).
      Sumber karbohidrat berupa dedak halus atau bekatul, ampas tahu, gaplek, dan bungkil kelapa serta mineral (sebagai penguat) yang berupa garam dapur, kapur, dll. Pemberian pakan konsentrat sebaiknya diberikan pada pagi hari dan sore hari sebelum sapi diperah sebanyak 1-2 kg/ekor/hari. Selain makanan, sapi harus diberi air minum sebanyak 10% dari berat badan per hari.
      Pemeliharaan utama adalah pemberian pakan yang cukup dan berkualitas, serta menjaga kebersihan kandang dan kesehatan ternak yang dipelihara. Pemberian pakan secara kereman dikombinasikan dengan penggembalaan Di awal musim kemarau, setiap hari sapi digembalakan. Di musim hujan sapi dikandangkan dan pakan diberikan menurut jatah. Penggembalaan bertujuan pula untuk memberi kesempatan bergerak pada sapi guna memperkuat kakinya.
  4. Pemeliharaan Kandang
    Kotoran ditimbun di tempat lain agar mengalami proses fermentasi (+1-2minggu) dan berubah menjadi pupuk kandang yang sudah matang dan baik. Kandang sapi tidak boleh tertutup rapat (agak terbuka) agar sirkulasi udara didalamnya berjalan lancar. Air minum yang bersih harus tersedia setiap saat. Tempat pakan dan minum sebaiknya dibuat di luar kandang tetapi masih di bawah atap. Tempat pakan dibuat agak lebih tinggi agar pakan yang diberikan tidak diinjak-injak atau tercampur dengan kotoran. Sementara tempat air minum sebaiknya dibuat permanen berupa bak semen dan sedikit lebih tinggi daripada permukaan lantai. Sediakan pula peralatan untuk memandikan sapi.

7. HAMA DAN PENYAKIT

7.1. Penyakit

  1. Penyakit antraks
    • Penyebab: Bacillus anthracis yang menular melalui kontak langsung, makanan/minuman atau pernafasan.
    • Gejala:
      1. demam tinggi, badan lemah dan gemetar;
      2. gangguan pernafasan;
      3. pembengkakan pada kelenjar dada, leher, alat kelamin dan badan penuh bisul;
      4. kadang-kadang darah berwarna merah hitam yang keluar melalui hidung, telinga, mulut, anus dan vagina;
      5. kotoran ternak cair dan sering bercampur darah;
      6. limpa bengkak dan berwarna kehitaman.
    • Pengendalian: vaksinasi, pengobatan antibiotika, mengisolasi sapi yang terinfeksi serta mengubur/membakar sapi yang mati.
  2. Penyakit mulut dan kuku (PMK) atau penyakit Apthae epizootica (AE)
    • Penyebab: virus ini menular melalui kontak langsung melalui air kencing, air susu, air liur dan benda lain yang tercemar kuman AE.
    • Gejala:
      1. rongga mulut, lidah, dan telapak kaki atau tracak melepuh serta terdapat tonjolan bulat berisi cairan yang bening;
      2. demam atau panas, suhu badan menurun drastis;
      3. nafsu makan menurun bahkan tidak mau makan sama sekali;
      4. air liur keluar berlebihan.
    • Pengendalian: vaksinasi dan sapi yang sakit diasingkan dan diobati secara terpisah.
  3. Penyakit ngorok/mendekur atau penyakit Septichaema epizootica (SE)
    • Penyebab: bakteri Pasturella multocida. Penularannya melalui makanan dan minuman yang tercemar bakteri.
    • Gejala:
      1. kulit kepala dan selaput lendir lidah membengkak, berwarna merah dan kebiruan;
      2. leher, anus, dan vulva membengkak;
      3. paru-paru meradang, selaput lendir usus dan perut masam dan berwarna merah tua;
      4. demam dan sulit bernafas sehingga mirip orang yang ngorok. Dalam keadaan sangat parah, sapi akan mati dalam waktu antara 12-36 jam.
    • Pengendalian: vaksinasi anti SE dan diberi antibiotika atau sulfa.
  4. Penyakit radang kuku atau kuku busuk (foot rot)
    • Penyakit ini menyerang sapi yang dipelihara dalam kandang yang basah dan kotor.
    • Gejala:
      1. mula-mula sekitar celah kuku bengkak dan mengeluarkan cairan putih keruh;
      2. kulit kuku mengelupas;
      3. tumbuh benjolan yang menimbulkan rasa sakit;
      4. sapi pincang dan akhirnya bisa lumpuh.

7.2. Pencegahan Serangan

Upaya pencegahan dan pengobatannya dilakukan dengan memotong kuku dan merendam bagian yang sakit dalam larutan refanol selama 30 menit yang diulangi seminggu sekali serta menempatkan sapi dalam kandang yang bersih dan kering.

8. PANEN

8.1. Hasil Utama

Hasil utama dari budidaya sapi perah adalah susu yang dihasilkan oleh induk betina.

8.2. Hasil Tambahan

Selain susu sapi perah juga memberikan hasil lain yaitu daging dan kulit yang berasal dari sapi yang sudah tidak produktif serta pupuk kandang yang dihasilkan dari kotoran ternak.

9. PASCAPANEN : …

10. ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA

10.1. Analisis Usaha Budidaya

Usaha ternak sapi perah di Indonesia masih bersifat subsisten oleh peternak kecil dan belum mencapai usaha yang berorientasi ekonomi. Rendahnya tingkat produktivitas ternak tersebut lebih disebabkan oleh kurangnya modal, serta pengetahuan/ketrampilan petani yang mencakup aspek reproduksi, pemberian pakan, pengelolaan hasil pascapanen, penerapan sistem recording, pemerahan, sanitasi dan pencegahan penyakit. Selain itu pengetahuan petani mengenai aspek tata niaga harus ditingkatkan sehingga keuntungan yang diperoleh sebanding dengan pemeliharaannya. Produksi susu sapi di dunia kini sudah melebihi 385 juta m2/ton/th dengan tingkat penjualan sapi dan produknya yang lebih besar daripada pedet, pejantan, dan sapi afkiran. Di Amerika Serikat, tingkat penjualan dan pembelian sapi dan produknya secara tunai mencapai 13% dari seluruh peternakan yang ada di dunia. Sementara tingkat penjualan anak sapi (pedet), pejantan sapi perah, dan sapi afkir hanya berkisar 3%. Produksi susu sejumlah itu masih perlu ditingkatkan seiring dengan peningkatan jumlah penduduk di dunia ini. Untuk mencapai tingkat produksi yang tinggi maka pengelolaan dan pemberian pakan harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan ternak, dimana minimum pakan yang dapat dimanfaatkan oleh ternak (terserap) diusahakan sekitar 3,5-4% dari bahan kering

10.2. Gambaran Peluang Agribisnis

Usaha peternakan sapi perah keluarga memberikan keuntungan jika jumlah sapi yang dipelihara minimal sebanyak 6 ekor, walaupun tingkat efisiensinya dapat dicapai dengan minimal pengusahaannya sebanyak 2 ekor dengan rata-rata produksi susu sebanyak 15 lt/hari. Upaya untuk meningkatkan pendapatan petani melalui pembudidayaan sapi perah tersebut dapat juga dilakukan dengan melakukan diversifikasi usaha. Selain itu melakukan upaya kooperatif dan integratif (horizontal dan vertikal) dengan petani lainnya dan instansi-instansi lain yang berkompeten, serta tetap memantapkan pola PIR diatas.

11. DAFTAR PUSTAKA

  1. Anonim. [ ]. Pedoman beternak sapi perah. Purwokerto, Balai Pembibitan Ternak dan Hijauan Makanan Ternak. 2 hal. (brosur).
  2. Anonim. 1983. Petunjuk cara-cara penggunaan obat-obatan ternak. Samarinda, Dinas Peternakan Kalimantan Timur. 12 hal.
  3. Anonim. 1988. Kondisi peternakan sapi perah dan kualitas susu di pulau Jawa. Buletin PPSKI, 5 (27) 1988: 39-40.
  4. Anonim. 1988. Pemerahan, satu faktor penentu jumlah air susu. Swadaya Peternakan Indonesia, (42) 1988: 23-24.
  5. Anonim. 1988. Upaya peningkatan kesejahteraan peternak melaluipeningkatan efisiensi produksi. Buletin PPSKI, 5 (27) 1988: 16-24.
  6. Bandini, Yusni. 1997. Sapi Bali. Cet 1. Jakarta, Penebar Swadaya. 73 hal.
  7. Church, D.C. 1991. Livestock feeds and feeding. 3 ed. New Jersey, Prentice-Hall, Inc.: 278-279.
  8. Djaja, Willian. 1988. Hidup bersih dan sehat di peternakan sapi perah. Buletin PPSKI, 5 (27) 1988: 25-26.
  9. Djarijah, Abbas Sirega. 1996. Usaha ternak sapi. Yogyakarta, Kanisius. 43 hal.
  10. Fox, Michael W. 1984. Farm animals: husbandry, behavior, and veterinary practice. Baltimore Maryland, University Park Press: 82-112; 150.
  11. Ginting, Eliezer. 1988. Bimbingan dan penyuluhan usaha sapi perah rakyat di Jawa Timur. Buletin PPSKI, 5 (27) 1988: 27-33.
  12. Hehanussa, P.E. 1995. Rencana induk Life Science Center-Cibinong. Limnotek, 3 (1) 1995: 1-34.
  13. Hermanto. 1988. Bagaimana cara penanganan sapi perah pada masa kering? Swadaya Peternakan Indonesia, (42) 1988: 24-25.
  14. Nienaber, J.A., et al. 1974. Livestock environment affects production and health. Proceedings of the International Livestock Environment Conference. St. Joseph, American Society of Agricultural Engineers.
  15. Pane, Ismed. 1986. Pemuliabiakan ternak sapi. Jakarta, PT. Media: 1-38; 133.
  16. Sabrani, M. 1994. Teknologi pengembangan sapi Sumba Ongole. Jakarta, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian: 15-26.
  17. Suryanto, Bambang; Santosa, Siswanto Imam; Mukson. 1988. Ilmu Usaha Peternakan. Semarang, Fakultas Peternakan UNDIP. 63 hal.
  18. Warudjo, Bambang 1988. Kualitas dan harga susu. Buletin PPSKI, 5 (27) 1988: 34-38.

12. KONTAK HUBUNGAN

  1. Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan – BAPPENAS Jl.Sunda Kelapa No. 7 Jakarta, Tel. 021 390 9829 , Fax. 021 390 9829
  2. Kantor Menteri Negara Riset dan Teknologi, Deputi Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Iptek, Gedung II BPPT Lantai 6, Jl. M.H.Thamrin No. 8, Jakarta 10340, Indonesia, Tel. +62 21 316 9166~69, Fax. +62 21 310 1952, Situs Web: http://www.ristek.go.id

Sumber : Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan, Bappenas

[+/-] Mau Baca Selengkapnya...

Thursday, December 6, 2007

Agar Susu Segar Aman Dikonsumsi

Rabu, 30 Maret, 2005 oleh: Siswono
Agar Susu Segar Aman Dikonsumsi
Gizi.net - Ingin mengonsumsi susu segar tapi aman, bagaimana caranya? Kalau anak sapi meminum susu dari induknya tidak masalah. Tapi, bila manusia meminum susu yang langsung diperah dari sapi dampaknya akan buruk. Setiap susu sapi yang baru diperah sarat jutaan mikroorganisme (bakteri dan spora). Mikroorganisme itu lah yang biasanya merusak kandungan gizi pada susu. Itulah mengapa susu yang terlalu lama dihinggapi bakteri akan terasa asam dan basi.

Lantas, bagaimana cara mengonsumsi susu segar? Hingga saat ini proses sterilasi UHT pada susu dianggap cukup berhasil. Proses UHT dianggap cukup aman bila dibandingkan dengan empat proses pensterilan susu lainnya, yakni pendidihan, pasteurisasi, SCM, dan pembubukan. Menurut Manajer Pemasaran PT Ultrajaya, Muhammad Muhthasawwar, peluang mikroorganisme hingga pada susu yang di-UHT sangat kecil.

UHT, atau ultra high temperature, merupakan proses pemanasan susu sampai 140 derajat Celsius selama empat detik. Tujuannya untuk membunuh semua bakteri pada susu sehingga produk susu menjadi suci hama dan steril (bebas bakteri). Proses UHT diawali dengan tahap pendinginan susu pada suhu 4 derajat Celsius. Pada suhu tersebut mikroorganisme pada susu sulit berkembang biak.

Proses pendinginan itu dilakukan setelah peternak memerah susu hingga proses pengangkutan susu ke lokasi pengolahan (pabrik). Tidak kurang dari 100 ribu liter susu disuplai ke PT Ultrajaya dari tujuh koperasi susu sapi di Jabar. Sebelum diolah susu diuji terlebih dahulu kemudian dimasukkan ke tangki pencampuran yang bebas udara. Pada tangki itu setiap unsur yang bercampur dengan susu akan tersaring.

Dari tangki pencampuran itu susu disalurkan ke tempat sterilisasi UHT. Pada proses UHT susu dipanaskan dengan suhu 140 derajat celcius selama empat detik. Waktu pemanasan selama empat detik dimaksudkan agar kandungan gizi pada susu tersebut tidak hilang. Bila proses pemanasan di atas lima detik, sebagian nilai gizi pada susu itu akan berkurang.

Setelah di-UHT susu disalurkan ke mesin pengemasan. Dengan mesin dari Jerman dan Swedia susu dikemas dengan menggunakan dus aseptik multilapis. Saat ini PT Ultrajata baru menyiapkan empat ukuran kemasan susu segar, dengan lima rasa, yakni full cream, cokelat, stroberi, moka, dan low fat high calcium. Empat ukuran kemasan tersebut terdiri atas satu liter, 250 ml, 125 ml, dan 200 ml.

Presiden Direktur PT Ultrajaya, Sabana Prawirawijaya, mengaku, dalam waktu dekat ini pihaknya akan segera mengedarkan susu ultra dengan kemasan 500 ml. ''Rencana peluncuran kemasan baru itu, berasal dari permintaan konsumen,'' ujarnya di Bandung belum lama ini.

(san )

Sumber: http://www.republika.co.id/

[+/-] Mau Baca Selengkapnya...

Yohgurt Susu Sapi

Yohgurt Susu Sapi

Keluaran
Yoghurt

Bahan dan Alat
Bahan : susu sapi layak minum
Alat : gelas plastik, termometer, lemari es, dll

Pedoman Teknis
Pembuatan yoghurt dilakukan dengan memfermentasikan susu dengan menggunakan biakan starter Lactobacillus bulgaricus dan Streptococus thermophilus.

Cara pembuatan :
1. Susu dipanaskan pada suhu 90 derajat C. Ini untuk mencegah kontaminasi dan merupakan kondisi yang baik untuk inokulasi bakteri. Selain itu, perubahan kasein karena pemanasan akan memberikan hasil akhir yang baik dengan kondisi yang seragam.
2. Susu didinginkan menjadi 43 derajat C kemudian diinokulasi dengan 2 % biakan starter camouran L. bulgaricus dan S. thermophilus dan dipertahankan suhunya selama 3 jam hingga diperoleh keasaman yang diinginkan (0,85 - 0,95 %) serta dicapai ph 4,5.
3. Setelah itu produk didinginkan menjadi 5 derajat C dan selanjutnya dapat dikemas.
(ID:389, posted:29 April 2002 , Source: Departemen Pertanian)

[+/-] Mau Baca Selengkapnya...

PEMILIHAN SUSU

Pdpersi, Jakarta - PEMILIHAN SUSU FORMULA TERBAIK BAGI ANAK
Dr Widodo Judarwanto SpA

Asi adalah susu yang terbaik bagi anak. Susu formula terbaik adalah susu yang cocok dan tidak menimbulkan gangguan. Bukan karena susu yang disukai, termahal, terkenal atau yang mengandung berbagai macam kandungan kecerdasan
sumber:http://www.pdpersi.co.id/?show=detailnews&kode=961&tbl=artikel
Seorang ibu mendapat advis dari dokter bahwa anaknya harus memakai susu formula A. Saat mencari susu tersebut di supermarket mendapat informasi dari seorang SPG (Sales Promotion Girl) bahwa susu A mungkin tidak cocok karena tidak bisa menggemukkan jadi harus dengan susu B. Sesampai di rumah si ibu mencoba “curhat” pertelepon dengan temannya. Si teman mengatakan bahwa anaknya bisa gemuk dengan susu C karena lebih terkenal dan lebih mahal. Dengan perasaan bingung si Ibu mencoba konsultasi ke dokter lainnya ternyata advisnya berbeda lagi, anak harus minum susu D. Akhirnya si ibu malah menjadi bingung mendapat informasi yang sangat berbeda ini.

Orang tua sering dihadapkan pada masalah pemilihan jenis susu formula yang tepat dan baik untuk bayi. Masalah ini diperumit dengan semakin banyaknya susu formula yang beredar di pasaran. Informasi tentang pemahaman pemilihan jenis susu semakin banyak didapatkan, baik dari dokter, sales promotion di supermarket, iklan di media cetak dan elektronik, brosur atau dari pengalaman ibu lainnya. Informasi yang beragam inilah yang membingungkan orang tua, karena sering sangat berbeda dan berlawanan. Contoh tersebut menunjukkan bahwa kesulitan pemilihan jenis susu formula banyak dialami oleh para orang tua.

Pemilihan susu formula yang tidak tepat akan mengakibatkan gangguan beberapa fungsi dan organ tubuh seperti diare, sering batuk, sesak dan sebagainya. Gangguan sistem tubuh tersebut ternyata dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan serta mempengaruhi dan memperberat gangguan perilaku anak.

ASI adalah merupakan makanan terbaik untuk bayi dan anak. Tetapi menjadi masalah bila anak tidak dapat mengkonsumsi ASI dengan cukup karena berbagai kondisi dan keadaan. Penggunaan PASI (Pengganti ASI) menjadi alternatif yang tidak dapat dihindarkan. Pemilihan susu terbaik bagi anak harus dilakukan secara cermat dan teliti. Susu merupakan makanan bayi dan anak yang dikonsumsi setiap hari dalam jumlah banyak dan jangka panjang. Bila susu tersebut tidak cocok bisa menimbulkan gangguan tumbuh kembang yang terjadi terjadi terus menerus dalam jangka panjang.

SUSU FORMULA TERBAIK
Secara umum prinsip pemilihan susu yang tepat dan baik untuk anak adalah susu yang sesuai dan bisa diterima sistem tubuh anak. Susu terbaik tidak harus susu yang disukai bayi atau susu yang harganya mahal. Bukan juga susu yang banyak dipakai oleh kebanyakan bayi atau susu yang paling laris. Karena, susu formula dengan penjualan terbesar yang beredar di setiap negara selalu beredar. Di negara Indonesia misalnya susu formula merek A, di negara Amerika serikat merek B, sedangkan di Belanda mungkin merek C.

Susu terbaik harus tidak menimbulkan gangguan saluran cerna seperti diare, muntah atau kesulitan buang air besar. Susu yang terbaik juga harus tidak menimbulkan gangguan lainnya seperti batuk, sesak, gangguan kulit dan sebagainya. Penerimaan terhadap susu pada setiap anak sangat berbeda. Anak tertentu bisa menerima susu A, tetapi anak lainnya bila minum susu A terjadi diare, muntah atau malah sulit buang air besar.

Semua susu formula yang beredar di Indonesia dan di dunia harus sesuai dengan Standard RDA (Recomendation Dietery Allowence). Standar RDA untuk susu formula bayi adalah jumlah kalori, vitamin dan mineral harus sesuai dengan kebutuhan bayi dalam mencapai tumbuh kembang yang optimal. Dengan kata lain penggunaan apapun merek susu sapi formula yang sesuai usia anak selama tidak menimbulkan gangguan fungsi tubuh adalah susu yang terbaik untuk anak tersebut.

Susu yang paling enak dan disukai bukan merupakan pertimbangan utama pemilihan susu. Meskipun susu tersebut disukai anak, tetapi bila menimbulkan banyak gangguan fungsi dan sistem tubuh maka akan menimbulkan banyak masalah kesehatan bagi anak. Tetapi sebaliknya bila gangguan saluran cerna anak baik dan tidak terganggu maka nafsu makan atau minum susu pada anak tidak akan terganggu.

Harga susu yang mahal dan merek yang terkenal juga bukan merupakan jaminan bahwa susu tersebut yang terbaik. Keterkenalan merek susu formula tertentu di suatu negara atau daerah sebenarnya lebih karena pertimbangan keberhasilan strategi pemasaran dan penyediaan barang. Hal ini dapat dillihat bahwa susu dengan penjualan tertinggi di negara satu dengan negara lainnya di dunia sangat berbeda dan bervaiasi.

Penambahan AA, DHA, Spingomielin pada susu formula sebenarnya tidak merupakan pertimbangan utama pemilihan susu yang terbaik. Penambahan zat yang diharap berpengaruh terhadap kecerdasan anak memang masih sangat kontroversial. Banyak penelitian masih bertolakbelakang untuk menyikapi pendapat tersebut. Beberapa penelitian menunjukkan pemberian AA dan DHD pada penderita prematur tampak lebih bermanfaat. Sedangkan pemberian pada bayi cukup bulan (bukan prematur) tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna mempengaruhi kecerdasan. Sehingga WHO hanya merekomendasikan pemberian AA dan DHA hanya pada bayi prematur saja.

Penjualan susu formula adalah merupakan bisnis perdagangan yang sangat besar dan sangat menggiurkan. Setiap hari kita disuguhi promosi susu formula yang demikian gencar. Semua produsen susu berlomba-loba mengangkat isu kecerdasan dengan mengandalkan AA, DHA, Spingomielin dan sebagainya. Karena sangat gencarnya promosi “susu kecerdasan” ini, banyak orangtua menolak bila susu anaknya tidak mengandung AA dan DHA. Fenomena ini merubah perilaku produsen untuk selalu menambah zat kecerdasan pada semua produk susu dan makanan anak. Sehingga akhirnya penambahan kandungan AA dan DHA kesannya hanya untuk kepentingan bisnis belaka.

Penambahan prebiotik atau sinbiotik untuk memperbaiki saluran cerna bukanlah yang utama. Selama bahan dasar susu formula tersebut bisa diterima saluran cerna, maka penambahan kandungan tersebut tidak terlalu bermanfaat. Sebaliknya meskipun terdapat zat tersebut, tetapi bila beberapa kandungan dalam susu sapi tidak bisa diterima saluran cerna juga tidak akan memperbaiki keadaan. Bila terdapat masalah gangguan saluran cerna berkepanjangan yang penting adalah mencari jenis susu atau makanan lainnya yang dapat mengganggu saluran cerna tersebut.

MENGAPA SUSU FORMULA TIDAK COCOK
Pengaruh ketidak cocokan terhadap susu formula bisa disebabkan karena reaksi simpang makanan bisa karena reaksi alergi atau reaksi nonalergi. Alergi susu sapi adalah suatu kumpulan gejala yang mengenai banyak organ dan sIstem tubuh yang ditimbulkan oleh alergi terhadap susu sapi. Reaksi hipersensitif terhadap protein susu sapi dengan keterlibatan mekanisme sistem imun. Alergi terhadap susu formula yang mengandung protein susu sapi merupakan suatu keadaan dimana seseorang memiliki sistem reaksi kekebalan tubuh yang abnormal terhadap protein yang terdapat dalam susu sapi. Sistem kekebalan tubuh bayi akan melawan protein yang terdapat dalam susu sapi sehingga gejala-gejala reaksi alergi pun akan muncul. Reaksi non alergi atau reaksi simpang makanan yang tidak melibatkan mekanisme sistem imun dikenal sebagai intoleransi. Intoleransi ini bisa terjadi ketidakcocokan terhadap laktosa, gluten atau jenis lemak tertentu.

Reaksi simpang makanan tersebut terjadi karena ketidakcocokan beberapa kandungan didalam susu formula. Bisa terjadi karena ketidakcocokan terhadap kandungan protein susu sapi (kasein), laktosa, gluten, zat warna, aroma rasa (vanila, coklat, strawberi, madu dll), komposisi lemak, kandungan DHA, minyak jagung, minyak kelapa sawit dan sebagainya.

Alergi susu sapi adalah alergi terhadap kandungan protein tertentu yang ada di dalamnya. Banyak penelitian mengenai alergenitas protein susu sapi. Terdapat lebih dari 40 jenis protein yang berbeda dalam susu sapi yang berpotensi untuk menyebabkan sensitivitas. Kandungan pada susu sapi yang paling sering menimbulkan alergi adalah lactoglobulin, selanjutnya casein, lactalbumin bovine serum albumin (BSA). Analisa Immunoelectrophoretic menunjukkan bahwa casein berkurang alergenisitasnya setelah pemanasan sekitar 120 C selama 15 menit, sedangkan lactoglobulin, lactalbumin berkurang terhadap pemanasan lebih dari 100C. BSA and gammaglobulin kehilangan antigenisitasnya pada suhu antara 70C – 80C.

GEJALA REAKSI ALERGI SUSU SAPI ATAU REAKSI SIMPANG SUSU FORMULA
Gangguan akibat ketidakcocokan susu formula bisa timbul karena reaksi cepat atau timbulnya gejala kurang dari 8 jam. Pada reaksi lambat atau gejala baru timbul setelah lebih dari 8 jam, atau kadang setelah minum susu 5 atau 7 hari baru timbul keluhan. Tanda dan gejala ketidak cocokan susu formula atau alergi susu hampir sama dengan alergi makanan. Gangguan tersebut dapat mengganggu semua organ tubuh terutama pencernaan, kulit, saluran napas dan organ lainnya.

Tabel 1. Kondisi klinis yang dapat diperberat karena reaksi alergi atau reaksi simpang susu formula
  • GANGGUAN SALURAN CERNA: Sering muntah/gumoh, kembung,“cegukan”, sering buang angin, sering “ngeden /mulet”, sering rewel, gelisah atau kolik terutama malam hari. Sering buang air besar (> 3 kali perhari), tidak BAB tiap hari, Feses berwarna hijau, hitam, berbau, sangat keras, cair atau berdarah. Hernia Umbilikalis (pusar menonjol), Scrotalis, inguinalis (benjolan di selangkangan, daerah buah zakar atau pusar atau “turun berok”) karena sering ngeden sehingga tekanan di dalam perut meningkat.
  • Bila gangguan saluran cerna terjadi jangka panjang akan mengakibatkan : daya tahan tubuh berkurang sehingga mudah terserang infeksi terutama ISPA (batuk, pilek, panas, tonsilitis (amandel) berulang kadang setiap bulan atau lebih)
  • Kulit sensitif, sering timbul bintik atau bisul kemerahan terutama di pipi, telinga dan daerah yang tertutup popok. Kerak di daerah rambut.Timbul bekas hitam seperti tergigit nyamuk. Mata, telinga dan daerah sekitar rambut sering gatal, disertai pembesaran kelenjar di kepala belakang. Kotoran telinga berlebihan kadang sedikit berbau.
  • Lidah sering timbul putih (seperti jamur). Bibir tampak kering atau bibir bagian tengah berwarna lebih gelap (biru). Gusi tampak bengkak seperti tumbuh gigi.
  • Napas grok-grok, kadang disertai batuk sesekali terutama malam dan pagi hari siang hari hilang. Bayi seperti ini beresiko sering batuk atau bila batuk sering lama (>7hari) dan dahak berlebihan )
  • Sesak bayi baru lahir disertai kelenjar thimus membesar (TRDN/TTNB). BILA BERAT SEPERTI PARU-PARU TIDAK MENGEMBANG (LIKE RDS) Bayi usia cukup bulan (9 bulan) secara teori tidak mungkin terjadi paru2 yang belum mengembang. Paru tidak mengembang hanya terjadi pada bayi usia kehamilan <>
  • Sering bersin, pilek, kotoran hidung banyak, kepala sering miring ke salah satu sisi (Sehingga beresiko kepala “peyang”) karena hidung buntu, atau minum dominan hanya satu sisi bagian payudara. Karena hidung buntu dan bernapas dengan mulut waktu minum ASI sering tersedak
  • Mata sering berair atau sering timbul kotoran mata (belekan) salah satu sisi/kedua sisi.
  • Karena pencernaan terganggu bayi sering minum berlebihan atau sering minta minum berakibat berat badan lebih dan kegemukan (umur <1tahun).>
  • Kepala, telapak tangan atau telapak kaki sering teraba sumer/hangat. Sering berkeringat (berlebihan) terutama dahi, daerah rambut meskipun dalam suhu udara dingin dan menggunakan ac.
  • Gangguan hormonal : keputihan/keluar darah dari vagina, timbul bintil merah bernanah, pembesaran payudara, rambut rontok, timbul banyak bintil kemerahan dengan cairan putih (eritema toksikum) atau papula warna putih

Reaksi simpang makanan seperti ketidakcocokan susu formula terutama mengganggu sistem saluran cerna. Gangguan saluran cerna tersebut kadang mengakibatkan gangguan permeabilitas pada saluran cerna atau leaky gut. Banyak penelitian terakhir mengungkapkan bahwa gangguan saluran cerna kronis dengan berbagai mekanisme imunopatofisiologis dan imunopatobiologis ternyata dapat mengakibatkan gangguan neurofungsional otak. Gangguan fungsi otak tersebut mempengaruhi gangguan perilaku seperti gangguan konsentrasi, gangguan emosi, gangguan tidur, keterlambatan bicara, gangguan konsentrasi hingga memperberat gejala ADHD dan Autis.

Tabel 2. Gangguan perilaku dan motorik (gangguan neuroanatomis dan neurofisiologis) yang sering diperberat dan dikaitkan karena reaksi alergi atau reaksi simpang susu formula
  • GANGGUAN NEURO ANATOMIS : Mudah kaget bila ada suara yang mengganggu. Gerakan tangan, kaki dan bibir sering gemetar. Kaki sering dijulurkan lurus dan kaku. Breath Holding spell : bila menangis napas berhenti beberapa detik kadang disertai sikter bibir biru dan tangan kaku. Mata sering juling (strabismus). Kejang tanpa disertai ganggguan EEG (EEG normal)
  • GERAKAN MOTORIK BERLEBIHAN
    Usia <> 6 bulan bila digendong sering minta turun atau sering bergerak/sering menggerakkan kepala dan badan atas ke belakang, memukul dan membentur benturkan kepala. Kadang timbul kepala sering bergoyang atau mengeleng-gelengkan kepala. Sering kebentur kepala atau jatuh dari tempat tidur.
  • GANGGUAN TIDUR (biasanya MALAM-PAGI) gelisah,bolak-balik ujung ke ujung; bila tidur posisi “nungging” atau tengkurap; berbicara, tertawa, berteriak dalam tidur; sulit tidur atau mata sering terbuka pada malam hari tetapi siang hari tidur terus; usia lebih 9 bulan malam sering terbangun atau tba-tiba duduk dan tidur lagi,
  • AGRESIF MENINGKAT, pada usia lebih 6 bulan sering memukul muka atau menarik rambut orang yang menggendong. Sering menggigit, menjilat tangan atau punggung orang yang menggendong. Sering menggigit putting susu ibu bagi bayi yang minum ASI, Setelah usia 4 bulan sering secara berlebihan memasukkan sesuatu ke mulut. Tampak anak sering memasukkan ke dua tangan atau kaki ke dalam mulut.
  • GANGGUAN KONSENTRASI : cepat bosan thd sesuatu aktifitas bermain, bila diberi cerita bergambar sering tidak bisa lama memperhatikan. Tidak menyukai tempat yang sempit seperti box bayi atau ruangan kamar yang kecil. Sehingga sering minta keluar ruangan atau halaman luar rumah.
  • EMOSI MENINGKAT, sering menangis, berteriak dan bila minta minum susu sering terburu-buru tidak sabaran.
  • GANGGUAN MOTORIK DAN KOORDINASI : Pada POLA PERKEMBANGAN NORMAL adalah BOLAK-BALIK, DUDUK, MERANGKAK, BERDIRI DAN BERJALAN sesuai usia. Pada gangguan keterlambatan motorik biasanya bolak balik pada usia lebih 5 bulan, usia 6 – 8 bulan tidak duduk dan merangkak, setelah usia 8 bulan langsung berdiri dan berjalan.
  • KETERLAMBATAN BICARA: Tidak mengeluarkan kata umur <>
  • IMPULSIF : banyak tersenyum dan tertawa berlebihan, lebih dominan berteriak daripada mengoceh.
  • Jangka panjang akan memperberat gangguan perilaku tertentu bila anak mengalami bakat genetik seperti ADHD (hiperaktif) dan AUTISME (hiperaktif, keterlambatan bicara, gangguan sosialisasi)

BERBAGAI JENIS SUSU FORMULA
Susu sebagai minuman utama pada bayi terdiri dari ASI, PASI atau susu formula (comercial formula) dan Non Formula. ASI merupakan makanan bayi yang paling sempurna, kandungan gizi sesuai kebutuhan untuk pertumbuhan dan perkembangan yang optimal pada anak. ASI juga mengandung zat untuk perkembangan kecerdasan, zat kekebalan (mencegah dari berbagai penyakit) dan dapat menjalin hubungan cinta kasih antara bayi dengan ibu. Manfaat bagi ibu dapat mengurangi perdarahan setelah melahirkan, mempercepat pemulihan kesehatan ibu, menunda kehamilan, mengurangi risiko terkena kanker payudara, dan merupakan kebahagiaan tersendiri bagi ibu.

PASI (Pengganti Air Susu Ibu) adalah merupakan alternatif terakhir bila memang ASI tidak keluar, kurang atau mungkin karena sebab lainnya. PASI adalah makanan bayi yang secara tunggal dapat memenuhi kebutuhan gizi bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi sampai berumur enam bulan. PASI dapat dikelompokkan menjadi susu formula awal (starting formula), susu lanjutan (Followup Formula) .dan susu formula khusus (specific formula). Starting Formula biasanya diberikan sejak lahir sebelum usia 6 bulan dan Followup Formula diberikan di atas usia 6 bulan.

Spesific formula merupakan formula khusus yang diberikan pada bayi yang mengalami gangguan malabsorbsi, alergi, intoleransi ataupun penyakit metabolik. Susu formula khusus ini sangat banyak dan bervariasi yang berisi formula tertentu bagi keadaan yang tertentu pula. Diantaranya adalah susu hidrolisa protein ektensif seperti Pepti junior, pregestimil, atau yang paling ekstensif seperti Neocate. Golongan susu tersebut termasuk yang paling aman karena komposisinya tanpa laktosa, mengandung banyak lemak MCT (monochain trigliserida) dan protein susu yang lebih mudah dicerna. Susu formula khusus ini digunakan untuk penderita alergi susu sapi, alergi susu kedelai, malabsorspsi dan sebaginya.

Susu formula khusus lainnya adalah susu hidrolisat protein parsial, seperti NAN HA atau Enfa HA. Golongan susu ini biasanya digunakan untuk bayi yang beresiko alergi atau untuk mencegah gejala alergi agar tidak semakin memberat dikemudian hari. Untuk pencegahan alergi biasanya hanya digunakan sejak lahir hingga usia 6 bulan. Sebenarnya susu ini bukan digunakan untuk penderita alergi susu sapi. Tetapi dalam keadaan gejala alergi yang ringan tampaknya penggunaan susu ini sangat bermanfaat.

Susu formula khusus kedelai atau susu formula soya adalah susu formula yang mengandung bahan dasar kedelai sebagai pengganti susu sapi. Susu formula soya yang saat ini beredar di Indonesia adalah isomil, nutrisoya, prosobee dan sebagainya. Susu formula khusus lainnya adalah susu bebas atau rendah laktosa. Susu formula khusus ini digunakan untuk penderita intoleransi laktosa.

Non formula, merupakan susu yang sebenarnya tidak memenuhi syarat sebagai PASI. Contoh susu non formula adalah susu sapi segar, susu skim atau susu kental manis. Susu ini komposisinya tidak sesuai dengan komposisi yang direkomendasikan oleh FDA atau komposisinya tidak sesuai dengan kebutuhan bayi. Susu formula sangat berbeda dengan susu sapi murni, meski bahan baku susu formula dari susu sapi. Dalam susu formula, ada tambahan nutrisi yang sudah terukur dan disesuaikan dengan gizi yang dibutuhkan bayi. Karena itu, pemberian susu formula kepada bayi harus sesuai dengan kebutuhan bayi dan kandungan yang telah dianjurkan.

STRATEGI PEMILIHAN SUSU FORMULA
Bagaimana strategi atau langkah yang tepat dalam melakukan pemilihan susu formula yang terbaik bagi anak. Langkah awal yang harus dilakukan adalah menentukan apakah anak mempunyai resiko alergi atau intoleransi susu sapi. Resiko ini terjadi bila ada salah satu atau kedua orangtua pernah mengalami alergi, asma atau ketidak cocokan terhadap susu sapi. Langkah ke dua, harus cermat dalam mengamati kondisi dan gangguan yang terjadi pada anak sejak lahir. Gejala yang harus di amati adalah gejala gangguan saluran cerna, gangguan perilaku dan gangguan organ tubuh lainnya sejak bayi lahir

Bila terdapat resiko alergi dan gejala lain seperti di atas, harus lebih cermat dalam melakukan pemilihan susu. Kalau perlu lakukan konsultasi lebih jauh kepada dokter spesialis alergi anak, gastroenterologi anak atau metabolik dan endokrinologi anak Cermati gangguan organ tubuh yang terjadi terus menerus dan terjadi jangka panjang seperti sering batuk, sesak, diare (buang air besar > 2 kali perhari), sulit buang air besar. Bila terjadi sebaiknya harus lebih dicermati apakah gangguan ini berkaitan karena ketidakcocokan susu formula.

Sering terjadi overdiagnosis dalam menentukan anak menderita alergi susu sapi. Sebaiknya jangan terlalu cepat memvonis alergi susu sapi pada bayi. Reaksi alergi yang timbul bukan saja terjadi karena susu formula. Dalam pemberian ASI, diet yang dikonsumsi ibu juga dapat mengakibatkan gangguan alergi. Dalam keadaan bayi mengalami infeksi batuk, panas dan pilek sering mengalami gangguan seperti reaksi alergi khususnya pada kulit, saluran cerna dan hipersekresi bronkus (lendir yang berlebihan). Hal lain sering terjadi anak divonis alergi susu sapi padahal sebelumnya penggunaan susu sapi tidak menimbulkan masalah kesehatan. Alergi susu sapi biasanya semakin pertambahan usia akan semakin membaik, bukan sebaliknya. Alergi susu sapi biasanya terjadi sejak lahir. Bila gejala alergi baru timbul di atas usia 6 bulan, penyebabnya sangat mungkin bukan susu sapi. Kita harus mencermati alergi terhadap makanan lainnya yang biasanya mulai dikenalkan pada usia tersebut. Penderita alergi makanan, selain alergi terhadap susu sapi juga mengalami alergi terhadap makanan tertentu. Anak yang mengalami alergi susu sapi, ternyata didapatkan sekitar 30 – 40% mengalami alergi susu soya (kedelai). Tetapi susu soya merupakan pilihan pertama untuk anak alergi susu sapi pada usia di atas 6 bulan.

Bila anak mengalami alergi susu sapi yang ringan seperti gangguan kulit dan saluran cerna ringan akan bisa menerima susu sapi tersebut sekitar usia 1 tahun. Bila mengakibatkan gangguan berat seperti batuk, asma dan muntah biasanya akan bisa menerima susu sapi di atas usia 2 hingga 5 tahun.

Bila mencurigai ketidak cocokan susu formula, jangan terlalu cepat memvonis susu sapi adalah penyebabnya. Ketidakcocokan susu formula belum tentu hanya karena kandungan susu sapinya. Gangguan bisa timbul karena kandungan yang terdapat dalam susu formula seperti laktosa, gluten, zat warna, aroma rasa (vanila, coklat, strawberi, madu dll), komposisi lemak, kandungan DHA, minyak jagung, minyak kelapa sawit dan sebagainya. Proses pengolahan bahan dasar susu sapi ternyata juga bisa berpengaruh. Beberapa cara proses pengolahan susu sapi tertentu dapat menghilangkan protein tertentu yang dapat menyebabkan gangguan alergi. Perbedaan ini dapat diamati dengan perbedaan bau susu formula tersebut. Susu sapi formula satu dengan yang lainnya kadang bau ketajaman susu sapinya berbeda.

Penggantian ketidakcocokan susu formula tidak harus selalu dengan susu soya atau susu hipoalergenik. Jadi, bila mencurigai ketidak cocokan susu jangan terlalu cepat mengganti dengan susu soya atau susu hipoalergi lainnya. Bila gangguannya ringan dengan penggantian susu sapi formula yang sejenis gangguan tersebut dapat berkurang. Misalnya, penggantian susu yang tidak mengandung DHA gangguan kulit bisa menghilang. Buang air besar yang sulit dengan pengantian susu sapi tertentu yang tidak mengandung kelapa sawit gangguannya membaik. Demikian pula gangguan penderita yang sering batuk, dengan mengganti susu sapi formula tertentu dapat mengurangi gangguan itu.

Pemberian susu formula khusus seperti susu soya, susu peptijunior atau susu hipoalergenik sering dianggap tidak bergizi dibanding susu formula lainnya. Sebenarnya secara umum pendapat ini tidak benar. Setiap susu formula kandungan vitamin, mineral dan kalorinya adalah sama, sudah sesuai standar FDA. Harus sesuai dengan kebutuhan anak menurut usianya. Memang susu tersebut tidak mengandung AA, DHA, dan ”kandungan kecerdasan” lainnya. Padahal penambahan kandungan zat tersebut masih belum terbukti secara klinis. Sedangkan bila susu formula lainnya tetap dipaksakan maka banyak gangguan fungsi organ tubuh dan ganggua perilaku yang dapat terjadi dalam jangka panjang. Hal ini justru akan menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak.

Selain ketidakcocokan susu, pertimbangan berikutnya dalam pemilihan susu adalah masalah harga. Sesuaikan pemilihan jenis susu dengan kondisi ekonomi keluarga. Harga susu tidak secara langsung berkaitan dengan kualitas kandungan gizinya. Meskipun susu tersebut murah belum tentu kalori, vitamin dan mineralnya kurang baik. Selama jumlah, jenisnya sesuai untuk usia anak dan tidak ada gangguan maka itu adalah susu yang terbaik untuk tumbuh kembang anak tersebut. Semua susu formula susu yang beredar untuk bayi dan anak jumlah kandungan kalori, vitamin dan mineralnya tidak berbeda jauh. Perbedaan harga tersebut mungkin dipengaruhi oleh penambahan kandungan AA, DHA dan sebagainya di dalam susu formula. Pertimbangan lainnya yang penting adalah mudah didapat, baik dalam hal tempat pembelian dan penyediaan produk. Berganti-ganti jenis susu untuk seorang anak tidak harus dikawatirkan selama tidak ada gangguan penerimaan susu tersebut. Bila tidak terdapat resiko dan gejala alergi langkah berikutnya coba susu formula yang sesuai usia anak apapun merek dan jenisnya. Amati tanda dan gejala yang ditimbulkan, bila tidak ada keluhan teruskan pemberian susu tersebut dengan jumlah sesuai yang dibutuhkan anak.

KESIMPULAN
Secara umum prinsip pemilihan susu yang tepat dan baik untuk anak adalah susu yang sesuai dan bisa diterima sistem tubuh anak. Pertimbangan lain adalah pertimbangan harga susu yang harus disesuaikan dengan kondisi ekonomi keluarga dan harus mudah didapatkan di pasaran.

Reaksi simpang makanan yang diakibatkan susu formula bisa disebabkan karena beberapa komposisi yang terkandung di dalamnya. Baik berupa reaksi alergi, intoleransi, atau reaksi simpang lainnya. Reaksi tersebut dapat mengganggu beberapa organ tubuh dan perilaku pada anak.

DAFTAR PUSTAKA
  1. Crittenden RG, Bennett LE..Cow's milk allergy: a complex disorder. J Am Coll Nutr. 2005 Dec;24(6 Suppl):582S-91S.
  2. Tokodi I, Maj C, Gabor S.[Cycle vomiting syndrome as a clinical appearance of eosinophilic gastroenteritis]. Orv Hetil. 2005 Oct 30;146(44):2265-9. Hungarian..
  3. Paajanen L, Korpela R, Tuure T, Honkanen J, Jarvela I, Ilonen J, Knip M, Vaarala O, Kokkonen J..Cow milk is not responsible for most gastrointestinal immune-like syndromes--evidence from a population-based study. Am J Clin Nutr. 2005 Dec;82(6):1327-35.
  4. Kaczmarski M, Wasilewska J, Lasota M..Hypersensitivity to hydrolyzed cow's milk protein formula in infants and young children with atopic eczema/dermatitis syndrome with cow's milk protein allergy. Rocz Akad Med Bialymst. 2005;50:274-8..
  5. Axelsson I, Jakobsson I, Lindberg T, Benediktsson B: Bovine beta-lactoglobulin in the human milk. A longitudinal study during the whole lactation period. Acta Paediatr Scand 1986 Sep; 75(5): 702-7.
  6. Bentley D, Katchburian A, Brostoff J. Abdominal migraine and food sensitivity in children. Clinical Allergy 1984;14:499-500.
  7. .Blackshaw AJ, Levison DA: Eosinophilic infiltrates of the gastrointestinal tract. J Clin Pathol 1986 Jan; 39(1): 1-7.
  8. Bock SA: Evaluation of IgE-mediated food hypersensitivities. J Pediatr Gastroenterol Nutr 2000; 30 Suppl: S20-7.
  9. Carroccio A, Montalto G, Custro N, et al: Evidence of very delayed clinical reactions to cow's milk in cow's milk-intolerant patients. Allergy 2000 Jun; 55(6): 574-9.
  10. Costa M, Brookes SJ. The enteric nervous system. Am J Gastroenterol 1994;89:S29-137.
  11. Doris J Rapp. Allergies and the Hyperactive Child
  12. Dupont C, Heyman M: Food protein-induced enterocolitis syndrome: laboratory perspectives. J Pediatr Gastroenterol Nutr 2000; 30 Suppl: S50-7.
  13. Goyal RK, Hirano I. The enteric nervous system. N Engl J Med 1996;334:1106-1115.
  14. Hall K. Allergy of the nervous system : a review Ann Allergy 1976 Jan;36(1):49-64.
  15. Hill DJ, Heine RG, Cameron DJ: The natural history of intolerance to soy and extensively hydrolyzed formula in infants with multiple food protein intolerance. J Pediatr 1999 Jul; 135(1): 118-21.
  16. INTERNATIONAL CONGR. Effects on Stool Characteristics, Gastrointestinal Manifestation and Sleep Pattern ESS OF PEDIATRICS CANCÚN MÉXICO AUGUST 15TH – 20TH ,2004.
  17. Judarwanto W. Effects on Stool Characteristics, Gastrointestinal Manifestation and Sleep Pattern of Palm Olein in Formula-fed Term Infants” 24TH INTERNATIONAL CONGRESS OF PEDIATRICS CANCÚN MÉXICO AUGUST 15TH – 20TH ,2004
  18. Judarwanto W. Dietery Intervention as a Therapy for Behaviour Problems in Children with Gastrointestinal Iacono G, Cavataio F, Montalto G: Intolerance of cow's milk and chronic constipation in children. N Engl J Med 1998 Oct 15; 339(16): 1100-4.
  19. Judarwanto W. Using Nutrient Dense in Children with Gastroenterointestinal Allergies” 24TH Allergy. World Congress Pediatric Gastroenterology Hepatology and Nutrition tanggal 2 – 7 Juli 2004 di Paris Perancis.
  20. Judarwanto W. Dietery Intervention as a therapy for Sleep Difficulty in Children with Gastrointestinal Allergy”. 24TH INTERNATIONAL CONGRESS OF PEDIATRICS CANCÚN MÉXICO AUGUST 15TH – 20TH ,2004.
  21. Kelly KJ: Eosinophilic gastroenteritis. J Pediatr Gastroenterol Nutr 2000; 30 Suppl: S28-35.
  22. Kelly KJ, Lazenby AJ, Rowe PC: Eosinophilic esophagitis attributed to gastroesophageal reflux: improvement with an amino acid-based formula. Gastroenterology 1995 Nov; 109(5): 1503-12.
  23. Kokkonen J, Karttunen TJ, Niinimaki A: Lymphonodular hyperplasia as a sign of food allergy in children. J Pediatr Gastroenterol Nutr 1999 Jul; 29(1): 57-62.
  24. Kokkonen J, Haapalahti M, Laurila K, et al: Cow's milk protein-sensitive enteropathy at school age. J Pediatr 2001 Dec; 139(6): 797-803.
  25. Lake AM: Food-induced eosinophilic proctocolitis. J Pediatr Gastroenterol Nutr 2000; 30 Suppl: S58-60.
  26. Lake AM, Whitington PF, Hamilton SR: Dietary protein-induced colitis in breast-fed infants. J Pediatr 1982 Dec; 101(6): 906-10.
  27. Liacouras CA, Ruchelli E: Eosinophilic esophagitis. Curr Opin Pediatr 2004 Oct; 16(5): 560-6.
  28. Lindberg T: Infantile colic: aetiology and prognosis. Acta Paediatr 2000 Jan; 89(1): 1-2.
  29. Lowichik A, Weinberg AG: A quantitative evaluation of mucosal eosinophils in the pediatric gastrointestinal tract. Mod Pathol 1996 Feb; 9(2): 110-4.
  30. Novembre E, Vierucci A: Milk allergy/intolerance and atopic dermatitis in infancy and childhood. Allergy 2001; 56 Suppl 67: 105-8.
  31. Sampson HA, Anderson JA: Summary and recommendations: Classification of gastrointestinal manifestations due to immunologic reactions to foods in infants and young children. J Pediatr Gastroenterol Nutr 2000; 30 Suppl: S87-94.
  32. Walker WA: Cow's milk protein-sensitive enteropathy at school age: a new entity or a spectrum of mucosal immune responses with age. J Pediatr 2001 Dec; 139(6): 765-6.
  33. Vaughan TR. The role of food in the pathogenesis of migraine headache. Clin Rev Allergy 1994;12:167-180.
  34. Overview Allergy Hormone.Htpp://www.allergycenter/allergy Hormone.
  35. Allergy induced Behaviour Problems in children. Htpp://www.allergies/wkm/behaviour:
  36. Brain allergic in Children.Htpp://www.allergycenter/UCK/allergy.

ALLERGY BEHAVIOUR CLINIC
PICKY EATERS CLINIC (KLINIK KESULITAN MAKAN ANAK)
JL RAWASARI SELATAN 50 JAKARTA PUSAT
JL TAMAN BENDUNGAN ASAHAN 5, BENHIL JAKARTA PUSAT
RUMAH SAKIT BUNDA JAKARTA
telp : (021) 70081995 - 4264126 email : wido25@hotmail.com , htpp://www.childrenfamily.com



Artikel Lainnya :
Imunisasi Juga Penting Untuk Orang Dewasa
KIAT AMAN PUASA PADA ANAK
Vitamineral Pelindung di Saat Stres
Bersihkan KUPING dengan baik dan benar
BERSIHKAN KUPING DENGAN BAIK & BENAR

[+/-] Mau Baca Selengkapnya...

Dikelola dan dikembangkan dari beberapa sumber. Powered by Blogger.