Tuesday, December 25, 2007

Tahun 2010, Sapi Perah Ditargetkan 40 Ribu Ekor

http://www.d-infokom-jatim.go.id/news.php?id=8207
Rabu, 9 Agustus 2006 13:51:56

“Ke depan, Disnak bekerjasama dengan para stakeholder dan KUD akan mengoptimalkan jumlah sapi perah dengan cara impor, seleksi pada bibit sapi dan pengurangan penjualan sapi ke luar pulau. cara ini sangat efektif untuk percepatan pertumbuhan sapi perah,” kata Kepala Dinas Peternakan Propinsi Jatim, Sigit Hanggoro drh di sela-sela Seminar Pengembangan Persusuan Jatim Menuju Masyarakat Sehat, Cerdas, Berkualitas di Hotel Inna Simpang Surabaya, Rabu (9/8).
Jika kebutuhan akan susu bagi masyarakat Jatim tidak bisa dipenuhi, maka susu-susu impor akan masuk ke daerah dan hal ini bisa menyebabkan produksi susu lokal kurang diminati oleh masyarakat.
Menurutnya, saat ini kualitas sapi perah mengalami penurunan. Hal ini bisa dilihat dari jumlah susu yang dihasilkan, dimana satu ekor hanya menghasilkan 9-11 liter/hari padahal idealnya setiap ekor sapi bisa menghasilkan 15-18 liter/hari. Oleh karena itu, pihaknya akan melakukan perbaikan pada bibit sapi, pakan dan juga penyakit, agar kualitas sapi bisa ditingkatkan.
Jika kualitas dan jumlah susu bisa terpenuhi, maka susu yang beredar di masyarakat adalah benar-benar susu murni dan dapat dimanfaatkan secara optimal. “Saat ini susu yang beredar di pasaran sudah banyak ditambah dengan bahan-bahan yang bisa mengurangi manfaat susu,” katanya.
Pada tahun 2006, program Dinas Peternakan dalam mengembangkan persusuan di Jatim adalah melakukan gerakan minum susu, pengamanan penyakit, promosi susu, lomba tempat penampungan susu, pelatihan SDM, serta penambahan sapi perah impor.
Perlu diketahui, tahun 2005 produksi susu oleh KUD tertinggi berasal dari Kabupaten Malang mencapai 72 juta kg disusul Kabupaten Pasuruan 51 juta kg, Tulungangung 18 juta kg, dan Kediri 10 juta kg. Produksi susu di Jatim ini diserap oleh beberapa perusahaan susu di antaranya PT Nestle Indonesia 530 ton, PKIS Sekar Tanjung 70 ton, IPS Jakarta 50 ton, dan Greenfield 30 ton. Khusus untuk PT Nestle Indonesia, pihaknya telah memberi toleransi penerimaan susu dari 530 ton/hari menjadi 600 ton/hari. *(ie

No comments:

Dikelola dan dikembangkan dari beberapa sumber. Powered by Blogger.