Tuesday, December 25, 2007

Prioritaskan Pertanian dan Peternakan

ENREKANG — Tahun 2005, pemerintah Enrekang telah menyusun sebuah Rencana Strategi (Renstra) khusus pada sektor pertanian dan peternakan.
Ini merupakan realisasi kerjasama pembangunan antara Pemerintah Kabupaten Enrekang dengan Sanbe Sulawesi Frienship Centre.

Kerja sama tersebut berisi pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan pengembangan komoditi pertanian. Realisasinya antara lain pemagangangan tujuh orang pegawai bidang pertanian di Enrekang ke Jepang. Mereka akan mengikuti pelatihan di sana.

Untuk pengembangan komoditi, akhir tahun lalu telah terealisasi bantuan sapi perah sebanyak 24 ekor. Tahun ini direncanakan menyusul sebanyak 10 ekor sapi perah. Sebagai pendukung, pemerintah telah membangun pusat pelatihan peternakan di Desa Buntu Barana.

Dalam program kerjasama NMCP Belanda, telah dibangun pula sekolah menengah kejuruan (SMK) pertanian di desa Mampu, Kecamatan Anggeraja. Sekolah ini dilengkapi dengan fasilitas laboratorium dan green house. Sekolah ini mulai menerima siswa tahun ajaran 2004/2005 bersadarkan MOU antara Direktur Pendidikan Menengah Kejuruan dengan Bupati Enrekang.

Selain itu, juga telah dilaksanakan pembangunan terminal agribisnis di Desa Sumillan Kecamatan Alla, yang terdiri antara lain satu unit grosir sayuran. Menurut La Tinro, Pemkab Enrekang juga telah mempersiapkan lahan pembangunan miniatur percontohan komoditas unggulan hasil pertanian dan perkebunan Kabupaten Enrekang. Diharapkan tahun ini, pembangunannya sudah rampung. “Berkat lancarnya kegiatan pembangunan di sektor pertanian, Enrekang berhasil meraih Juara K2P3 tingkat pusat, suatu penghargaan di sektor pertanian tahun 2004 lalu,” ujar La Tinro.

Meski lebih memprioritaskan sektor pertanian dan peternakan, lanjut La Tinro, bukan berarti melupakan sektor lain. Ibarat kereta api, katanya, semua gerbong harus digerakkan seperti kehutanan, pertambangan, perindustrian, perdagangan, pemuda, dan olahraga serta sektor keagaman.

Di sektor pertambangan dan energi, misalnya, telah direalisasikan kerjasama BPPT pada tahun 2004 dalam bentuk pengadaan 100 unit pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Desa Pattondo Salu, Desa Salo Dua dan Desa Ranga.

Tahun 2005 ini akan direalisasikan pembangunan pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) sebesar Rp1 miliar.
Sumber : (sap)

1 comment:

iman said...

betul itu, untuk meningkat kan pendapatan masyarakat, dan juga memberdayakan SDM yang ada terutama remaja yang putus sekolah, dan saran saya seperti yang kita ketahui mutuh pendidikan di daerah saya khususnya sangatlah minim, jadi kalau bisa maksimalkanlah dalam artian kawal lah mereka, agar tujuan dari program ini berjalan semestinya dan sesuai apa yang kita harapkan semua.

Dikelola dan dikembangkan dari beberapa sumber. Powered by Blogger.