Thursday, August 27, 2009

PAKAN TERNAK INDIKATOR MINIMNYA KUALITAS SUSU JATIM

Surabaya, 27/8 (Antara/FINROLL News) - Pakan ternak menjadi indikator minimnya kualitas susu di Jawa Timur, karena komposisi pemberian pakannya dinilai tidak seimbang.

Peneliti kualitas susu Jatim dari Pemerintah Australia Barat, John Lucey, menjelaskan, salah satu faktor yang membuat produktivitas susu sapi di Jatim tidak sesuai kebutuhan adalah komposisi bahan pakan ternak dan cara pengelolaan.




"Melalui pengelolaan pakan ternak yang tepat perbandingannya, akan menghasilkan daging dan susu yang baik," katanya di Surabaya, Kamis.

Menurut dia, kandungan bahan pakan yang mengandung energi kurang mencukupi kebutuhan pakan sapi tersebut.

"Dengan pemberian bahan itu, sapi yang diternak hanya memiliki energi untuk bertahan hidup. Padahal, mereka membutuhkan pakan lebih dari itu untuk menghasilkan daging atau susu yang berkualitas," katanya.

Ia mengaku, penelitian yang dilakukannya selama delapan hari di Jatim menunjukkan potensi peternakan sapi perah Jatim masih bisa ditingkatkan.

"Keyakinan itu, karena potensi industri persusuan di daerah ini besar. Kami berharap, para peternak di wilayah ini dapat meningkatkan produksinya menjadi sekitar 25 liter per ekor per hari, dari sebelumnya 10 liter," katanya.

Untuk mencapai itu, tambah dia, para peternak di Jatim harus memperhatikan pemberian kandungan konsentrat pakannya. Upaya lain, bisa dilakukan dengan merealisasikan kerja sama antara Jatim dan Australia Barat selama ini, seperti membina peternak sapi perah Jatim di Australia.

"Di sana, para peternak Jatim dilatih tentang bagaimana meningkatkan produksi sapi perah, baik produktivitas susu maupun percepatan peningkatan populasi sapi," katanya.

Ketua Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) Jatim, Sulistiyanto, mengatakan, selama ini nilai sapi perah yang ada di Jatim mencapai Rp1,674 triliun

"Sementara itu nilai susu yang dihasilkan mencapai Rp2,175 miliar," katanya.

Melihat jumlah tersebut, katanya, tampak adanya ketimpangan. Penyebabnya, sampai hari ini jumlah sapi perah yang dimiliki masing-masing peternak belum ideal.

"Sejak dulu sampai sekarang, rata-rata peternak hanya memiliki tiga sapi perah. Namun, kami optimistis pada tahun 2010 setiap peternak bisa memiliki enam sapi perah," katanya.




Sumber:
PAKAN TERNAK INDIKATOR MINIMNYA KUALITAS SUSU JATIM

1 comment:

Manusia said...

MAkasih postingannya

Dikelola dan dikembangkan dari beberapa sumber. Powered by Blogger.