Thursday, January 10, 2008

bikin keju Cheddar 1

Making Cheese - Cheddar Cheese
This hard cheese is one of the great cheeses of the world. It is usually made with cow’s milk, but I frequently made it from goat’s milk. Goat and ewe’s milk both produce a slightly softer curd than cow’s milk, and they require slightly reduced temperatures. The curds from these milks also need slightly less pressing.
Sterilise all the equipment in hot water and ensure that the room is not subject to cold draughts. Give yourself plenty of time, without the possibility of interruptions.

Membuat Keju- Cheddar Keju
Keju yang [sulit/keras] ini adalah salah satu [dari] keju yang besar dunia. [Itu] adalah pada umumnya dibuat dengan cow’s susu, tetapi aku sering buat ia/nya dari goat’s susu. Kambing dan ewe’s memerah susu hasil kedua-duanya [adalah] suatu dadih yang sedikit lebih lembut dibanding cow’s susu, dan mereka memerlukan temperatur yang sedikit dikurangi. Dadih dari susu ini juga memerlukan sedikit lebih sedikit menekan. Sterilise semua peralatan berada dalam kesulitan dan memastikan bahwa ruang bukanlah tunduk kepada campuran yang dingin. Memberi diri anda banyak dari waktu, tanpa kemungkinan dari gangguan.


Ingredients

This makes approximately 0.5kg (1lb) of Cheddar. The final weight will vary depending on the type of milk. For a larger quantity, adjust the ingredients accordingly. It should be pointed out that it is far more economical to make a larger quantity than the one stated here because it takes just as long to make a small cheese as a larger one.

  • 5 litres (1gallon) full cream milk
  • 1 litre (1.7pints) additional cream (optional)
  • 5ml (1 teaspoon) liquid starter or 5ml DVI dry starter (or half a cup of live yoghurt/live buttermilk although this is not as reliable as a commercial starter)
  • 3ml (half teaspoon) rennet
  • 10g salt
Ingredients.
Ini membuat kira-kira 0.5kg ( 1lb) dari Cheddar. Berat/Beban akhir akan bertukar-tukar tergantung dengan diam-diam [itu] jenis susu. Karena suatu kwantitas yang lebih besar, melakukan penyesuaian ramuan maka. Haruslah ditunjukkan bahwa hemat lebih jauh untuk membuat yang kwantitas yang lebih besar dibanding dinyatakan di sini sebab [itu] mengambil sama [halnya] merindukan untuk membuat suatu keju yang kecil sebagai yang lebih besar.
* 5 ukuran metrik ( 1gallon) sari yang penuh memerah susu
* 1 ukuran metrik ( 1.7pints) sari tambahan ( yang opsional)
* 5ml ( 1 sendok teh) stater cairan atau 5ML DVI mengeringkan stater ( atau separuh suatu cangkir;piala dari [tinggal/hidup] yoghurt/live cairan susu walaupun ini adalah bukan sebagai yang dapat dipercaya sebagai stater yang komersil)
* 3ml ( separuh sendok teh) pengolahan keju dari susu
* 10g menggarami

Method

Pasteurisation: Pasteurise the milk to destroy unwanted bacteria. To avoid damaging the subsequent curd, this is normally 66 OC held for 30 minutes. Cool to 21 OC.

Pasteurisasi: Pasteurise susu untuk menghancurkan bakteri yang tak dikehendaki. Untuk menghindari merusakkan dadih yang berikut, ini adalah secara normal 66 OC dipegang untuk 30 beberapa menit. Dingin[Kan [bagi/kepada] 21 OC

Starter:Stir in the starter and leave the milk, covered in a warm place for about an hour so that it can acidify. Don’t leave it for much longer than this otherwise the cheese may be too dry and crumbly.

Starter:Stir di stater dan me/tinggalkan susu [itu], yang [dicakup/tutup] brown tempat hangat untuk sekitar suatu jam sedemikian sehingga [itu] dapat mengasamkan. Don’T me/tinggalkan ia/nya untuk banyak lebih panjang dibanding ini jika tidak keju mungkin (adalah) terlalu mudah hancur/rapuh dan kering

Rennet: Increase the temperature to 28 OC for goat or ewe’s milk, or to 30 OC for cow’s milk. Mix the rennet with two teaspoonfuls of previously boiled and cooled water and then stir it in. Give it another stir 5 minutes later to stop the cream collecting at the top. Cover the container and then leave the milk to set in a warm place.

Pengolahan keju dari susu: Meningkat/Kan temperatur [bagi/kepada] 28 OC untuk kambing atau ewe’s susu, atau [bagi/kepada] 30 OC untuk cow’s susu. Mencampur pengolahan keju dari susu dengan dua sesendok teh penuh dari sebelumnya mendidih dan air didinginkan dan kemudian menggerakkan ia/nya di (dalam). Memberi ia/nya keributan lain 5 beberapa menit yang kemudiannya untuk stop sari mengumpulkan ada di puncak. Menutup/Meliput kontainer dan kemudian me/tinggalkan susu untuk yang di-set brown tempat yang hangat.

Setting: (Coagulating): The curd is normally ready when it is firm to the touch, gives slightly and does not leave a milk stain on the back of the finger. Note that with vegetarian rennet, setting takes longer than with animal rennet. It also takes longer in a cooler environment.

Pengaturan: ( Pembekuan):
Dadih adalah secara normal siap;kan ketika [itu] adalah pasti [bagi/kepada] sentuhan, memberi sedikit dan tidak me/tinggalkan suatu noda susu menyatakan ucapan selamat atas hasil kerja orang dari jari itu. [Yang] catat bahwa dengan pengolahan keju dari susu vegetarian, pengaturan mengambil lebih panjang dibanding dengan pengolahan keju dari susu binatang. [Itu] juga mengambil lebih panjang brown lingkungan yang lebih dingin.

Cutting the curd: This is where the curd is cut in order to release the liquid whey. Cut down into the curd, from top to bottom one way then cut it at right angles to form square columns. The curd is then loosened from around the walls of the pan. Unless a curd knife is available to make horizontal cuts, a palette knife can used to make diagonal cuts to break up the curd into pieces that are approximately pea-sized. Stir gently with the hand for a couple of minutes.

Memotong dadih [itu]:
Inilah di mana dadih memotong dalam rangka melepaskan air dadih cairan [itu]. yang dipotong Ke dalam dadih, satu arah dari atas sampai ke bawah kemudian memotong ia/nya tegak lurus pada kolom format yang bujur sangkar. Dadih kemudian adalah mengendurkan dari di sekitar dinding dari mencela dengan keras. Kecuali jika suatu pisau dadih ada tersedia untuk membuat horisontal memotong, suatu pisau aduk dapat diagonal buatan digunakan untuk yang memotong memisahkan dadih ke dalam menambah itu adalah kira-kira pea-sized. Keributan dengan lemah-lembut dengan tangan untuk beberapa beberapa menit.

Scalding: Sometimes referred to as cooking, this is where the temperature of the curds and whey is raised slowly while occasional stirring of the curds takes place by hand. Gradually increase the temperature to 38 OC over the next 30-40 minutes.

Yang cuci panas-panas:
Kadang-Kadang dikenal sebagai memasak, inilah di mana temperatur dari dadih dan air dadih diangkat pelan-pelan [selagi/sedang] gerakan/kegemparan yang sekali-kali dari dadih berlangsung dengan tangan. Secara berangsur-angsur meningkat/kan temperatur [bagi/kepada] 38 OC dalam yang akan datang 30-40 beberapa menit.

Pitching: This is the process of giving the whey a final, circular stir so that it whirls round. The curds then gradually sink to the bottom and collect at a central point. Turn off the heat and leave the pan until all movement has ceased in the liquid.

Pelemparan;Anggukan:
Ini adalah proses dari memberi air dadih [adalah] suatu keributan lingkar akhir sedemikian sehingga [itu] berpusar putaran. Dadih kemudian secara berangsur-angsur karam [bagi/kepada] alas/pantat dan mengumpulkan pada suatu titik tengah. Memadamkan panas dan me/tinggalkan panci sampai semua pergerakan telah berhenti di cairan [itu].

Running the whey: Ladle out as much of the liquid whey as possible, then place a previously sterilised cloth over a stainless steel bucket or large basin and tip in the curds. Make the cloth into a bundle by winding one corner around the other three. This is called a Stilton knot. Place the bundle on a tray which is tilted at an angle to let the whey drain away. Leave for about 15 minutes.

Menjalankan air dadih [itu]:
Sendok besar ke luar sebanyak mungkin air dadih cairan [sebagai/ketika] mungkin, kemudian menempatkan suatu kain yang sebelumnya sterilised (di) atas suatu ember baja tahan-karat atau kolom/dok/bak besar dan memasang ujung di dadih [itu]. Membuat kain ke dalam suatu bundel dengan lilitan satu sudut di sekitar yang lain tiga. Ini adalah [disebut/dipanggil] sebagai suatu Stilton jerat/simpul. Menempatkan bundel pada [atas] suatu baki [yang] yang mana [adalah] dimiringkan pada suatu penjuru/sudut untuk dibiarkan saluran air dadih pergi. Menuju sekitar 15 beberapa menit.

Stacking or cheddaring (Texturing):Untie the bundle and the curds will be seen to have formed into a mass. Cut this into four slices and place one on top of the other then cover with the cloth. After about fifteen minutes place the outer slices of the curd on the inside of the stack, and vice versa. Repeat this process several times until the curd resembles the texture of cooked breast of chicken when it is broken open.

Tumpukan atau cheddaring ( Texturing):
Untie bundel dan dadih akan [jadi] dilihat untuk mempunyai dibentuk ke dalam suatu massa. Yang memotong irisan empat ke dalam ini dan menempatkan satu di atas sekali dari lain kemudian menutup/meliput dengan kain [itu]. Setelah sekitar lima belas beberapa menit menempatkan irisan yang luar dari dadih dengan diam-diam bagian dalam tumpukan, dan sebaliknya. Mengulangi proses ini beberapa kali sampai dadih menyerupai tenunan dari dada yang dimasak tentang ayam ketika [itu] dibuka paksa.

Milling: This is the process of cutting the curd into pea-sized pieces. Traditionally a curd mill was used for this, but it is easy to do it by hand.

Penggilingan:
Ini adalah proses dari memotong dadih ke dalam potongan yang pea-sized. Secara kebiasaan suatu penggilingan dadih telah digunakan untuk ini, tetapi adalah mudah untuk melakukannya dengan tangan.

Salting: Sprinkle 10g salt onto the milled curds. rolling them gently without breaking them further.

Penggaraman:
Menetes 10g menggarami ke dadih yang digiling [itu]. menggulung [mereka/nya] dengan lemah-lembut tanpa mematahkan [mereka/nya] lebih lanjut.

Moulding: This is the process of lining the cheese mould from the press with previously boiled cheesecloth and adding the curd until the mould is full. The corner of the cloth is then folded over the top of the cheese and it is ready for pressing.

Penuangan:
Ini adalah memberi isyarat kepada seseoran proses dari lapisan keju mencetak dari tekanan dengan cheesecloth sebelumnya mendidih dan menambahkan dadih sampai adonan/cetakan/jamur adalah penuh. Sudut kain kemudian adalah melipat melampaui sasaran dari keju dan [itu] adalah siap untuk menekan.

Pressing: Once in the mould the curds have a wooden ‘follower’ placed on top so that when the mould is put into the press there is a surface on which to exert an even pressure.

Pressing cheese is essentially a process of compacting the curds while extracting the liquid whey. For the first hour, apply a light pressure so that the fats are not lost with the whey then increase it to the maximum and leave until the following day.

Next day, remove the cheese from the press, replace the cloth with a clean one and put the cheese back in the mould, upside down, and press for another 24 hours.

Menekan:
Sekali ketika di adonan/cetakan/jamur dadih mempunyai seorang yang kaku/kayu ‘ pengikut’ yang ditempatkan di atas sekali sedemikian sehingga ketika adonan/cetakan/jamur adalah memasuki tekanan ada suatu permukaan yang di atasnya untuk menggunakan suatu genap tekanan.
Menekan Keju adalah sangat utama suatu proses dari ringkas dadih [selagi/sedang] menyuling/menyadap air dadih cairan [itu]. Karena jam yang pertama, menggunakan suatu tekanan cahaya sedemikian sehingga yang gemuk tidaklah hilang dengan air dadih kemudian meningkat/kan ia/nya [bagi/kepada] yang maksimum dan me/tinggalkan sampai yang berikut hari.
Hari berikut, memindahkan keju dari tekanan, menggantikan kain dengan suatu membersihkan [yang] satu dan menaruh keju kembali di adonan/cetakan/jamur, kacau-balau; terbalik; sungsang, dan menuntut/mendesak terus lain 24 jam.

Drying: Remove the cheese from the press and cloth and dip it in hot water (66 OC) for one minute in order to consolidate and smooth the surface. Place it in a protected area at a temperature of 18-21 OC and leave it to dry for a day or two until a rind begins to form.

Mengeringkan:
Memindahkan keju dari tekanan dan kain dan mencelupkan ia/nya berada dalam kesulitan ( 66 OC) selama satu menit dalam rangka memperkuat dan memperlancar permukaan [itu]. Menempatkan ia/nya brown wilayah yang dilindungi pada suatu temperatur dari 18-21 OC dan me/tinggalkan ia/nya untuk mengeringkan untuk satu atau dua hari sampai suatu kulit [adalah] mulai untuk membentuk.

Sealing: Once the rind has formed the cheese can be sealed to prevent it becoming unduly desiccated while it is maturing. Large cheeses are sometimes bandaged but it is much easier to use cheese wax that is available from specialist suppliers.

Using a water bath, heat the wax in a pan and stir it to ensure that it is melting evenly.

Do not leave the pan unattended in case of fire! Dip the cheese into the liquid wax and coat thoroughly. It sets quickly, so rotate the cheese so that the area where your fingers are touching can also be coated. If preferred, you can paint on the wax with a paintbrush but this will probably need two coats.

Penyegel:
Sekali ketika kulit telah membentuk keju dapat disegel untuk mencegahnya menjadi terlalu dikeringkan ketika sedang mendewasakan. Keju yang besar adalah kadang-kadang dibalut tetapi [itu] adalah banyak lebih mudah untuk menggunakan keju bertambah besar yang ada tersedia dari spesialis para penyalur. Penggunaan suatu mandi/rendaman air, memanaskan lilin brown mencela dengan keras dan menggerakkan ia/nya untuk memastikan bahwa ia/nya sedang meleleh datar.
Jangan me/tinggalkan panci tanpa kendali dalam hal api! Mencelupkan keju ke dalam cairan bertambah besar dan melapisi secara menyeluruh. [Itu] menetapkan dengan cepat, berputar[lah keju sedemikian sehingga area di mana jari mu sedang menyentuh dapat juga dilapisi. Jika lebih disukai, kamu dapat mengecat dengan diam-diam lilin dengan suatu kuas cat tetapi ini akan mungkin memerlukan dua mantel.

Maturing: The last stage is often the all-important one. A cheese, which is tasteless and bland when freshly made, is full of flavour and body after its proper ripening period.

Leave to mature in a cool, dry place at 8 – 11 OC where it should be turned daily for the first three weeks, then on alternate days after that. For a large mild cheese, ripening should take place for at least three months. A longer period of ripening produces a more mature cheese. Smaller cheeses are usually ready after a month.

Kedewasaan:
[Bertahan/Berlangsung] langkah adalah sering yang terpenting [itu]. Suatu keju, yang mana [adalah] hambar dan lemah lembut ketika baru saja dibuat, adalah penuh dengan bumbu dan badan setelah periode pemasakan yang sesuai nya. Me/Tinggalkan untuk mendewasakan brown tempat yang kering dingin pada 8– 11 OC di mana haruslah diputar sehari-hari untuk yang tiga yang pertama minggu, kemudian berganti hari setelah itu. Karena suatu keju yang lembut besar, pemasakan [perlu] berlangsung untuk sedikitnya tiga bulan. Suatu periode yang lebih panjang dari menjadi masak hasil [adalah] suatu lebih [] dewasa keju. Keju yang lebih kecil adalah pada umumnya siap;kan bulan hingga batas tertentu.

1 comment:

parlin said...

mau tanya dimana saya bisa beli rennet

Dikelola dan dikembangkan dari beberapa sumber. Powered by Blogger.